Pemerintah Kabupaten Bekasi meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk memperhatikan kesejahteraan para petani tambak dan nelayan dalam program revitalisasi tambak pantura yang akan dimulai pada tahun 2025 ini. Di Kabupaten Bekasi, program Pemerintah Pusat itu tengah dalam tahap survei lokasi tambak.
Hasilnya, seluas 10 hektar tambak akan direvitalisasi, dengan rincian 8.000 hektar untuk penghijauan dan sisanya akan dibangun untuk fasilitas penunjang. Lokasinya pun berada di kecamatan Babelan, Tarumajaya dan sebagian besar berada di wilayah Muaragembong.
“Usulan kita 4.000 hektar dari pusat 10.000 hektare. Cuma terakhir kita rapat di Pemda nanti akan ada rapat lagi di pusat di KPP. Kalau kelapangan survei-survei awal sudah. Titiknya sudah disurvei, baru didata tetapi kan datanya perlu dikroscek lagi sambil masih ada rapat lagi di tingkat KKP,” tutur Iman Santoso selaku Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi di Cikarang Pusat dikutip bekasiguide.com pada Jumat, 24 Januari 2025.
Terpisah, Pj Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi mengatakan program revitalisasi tambak pantura yang mengaktifkan kembali tambak yang sudah tidak produktif lagi ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat pesisir di tiga kecamatan tersebut. Seperti penyerapan tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Jika dihitung 1 hektar 1 sampai 5 orang, belum lagi untuk ketersediaan pakan ikannya dan juga es batu. Karna ini skalanya skala ekspor. Yang sudah dilakukan itu di karawang. Tentunya perputaran anggaran atau uang di daerah pasti termasuk di kab bekasi juga seperti itu,” tambahnya.
Menurutnya, sosialisasi juga telah dilakukan baik oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan maupun Pemerintah Kabupaten Bekasi. Dedy membenarkan bahwa saat ini program tambak pantura sudah masuk tahapan survei, pengkajian dan pemuktahiran data.
Ia juga mengatakan bahwa lahan tambak yang akan direvitalisasi berstatus dimiliki oleh Kementerian Kehutanan, tentunya dengan program ini para penggarap tambak akan ditata.
“Mungkin disekitarnya akan ada di Babelan, sama Tarumajaya. Kalau lihat dari peta sih, sebagian besarnya didominasi di kecamatan Muaragembong. Kemudian para penggarap tambak nanti diatur, didata, diinventarisir semuanya oleh KKP. Tentunya disana termasuk juga untuk mensosialisasi ke masyarakat warga sekitar,” ucap dia.
Dia berharap masyarakat Babelan, Tarumajaya dan Muaragembong dapat mendukung program tersebut. Sehingga infrastruktur dan perekonomian warga sekitar akan meningkat.
“Jadi dengan adanya revitalisasi tambak ini bisa mensejahterakan masyarakat sekitar termasuk tenaga kerja dan tentunya perputaran ekonomi serta uang yg beredar mudah-mudahan akan berdampak positif pada masyarakat,” tutup Dedy.