BEKASI- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi menghelat Kontes Bonsai Patriot Tingkat Nasional di di Alun Alun Kota Bekasi, memperebutkan Piala Wali Kota Bekasi. Kontes bonsai tingkat nasional bekerja sama dengan Rumah Bonsai Inonesia (RUBI) Kota Bekasi dari 27 – 28 Agustus 2022
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi Herbert Panjaitan mengungkapkan, Total yang mengikuti kontes bonsai ini sebanyak 500 peserta, mereka berasal dari berbagai kota di Jabodetabek, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
“Jadi ini kontes tingkat nasional pertama diselenggarakan secara gratis, peserta tidak dipungut biaya sama sekali,” jelasnya disela pembukaan kontes bonsai di Alun alun Kota Bekasi, Minggu (28/08/2022).
Herberth menjelaskan, kontes bonsai terselenggara bekerja sama dengan komunitas RUBI dengan Pemerintah Kota Bekasi.
Dikatakannya, dalam kontes bonsai terdapat tiga kategori yang dilombakan, mulai dari tingkat konsep, silver dan gold. Masing-masing kategori akan dipilih sembilan terbaik dan akan dinilai kembali untuk tiga pemenang.
Herbert mengatakan, nantinya yang keluar sebagai pemenang kontes bonsai akan mendapatkan piala Wali Kota Bekasi.
“Dan, setiap peserta dan pemenang yang ikut juga akan menaikkan nilai bonsai koleksinya,” jelas dia.
Sementara itu Ketua RUBI Kota Bekasi, Mamat mengatakan, diadakannya kontes bonsai di Kota Bekasi diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk Bertani bonsai.
Bukan tidak mungkin, kata dia, dengan Bertani bonsai yang awal dari sekadar hobi nantinya dapat meningkatkan perekoniman masyarakat.
“Tujuannya, Bekasi dikemudian hari bisa menjadi Kota destinasi Bonsai. Kita juga mengadakan edukasi untuk melahirkan para petani bonsai. Bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan bisa cepat belajar jadi petani bonsai,” jelas dia.
Bonsai lanjut Mamat, tidak hanya sekedar hobi. Jika ditekuni bisa menghasilkan pundi-pundi yang cukup menjanjikan.
Apalagi untuk kaum ibu, Mamat mengakui saat ini peminat Bonsai masih didominasi laki-laki dan sedikit yang mengarah ke bisnis. Jika dikembangkan, kaum ibu bisa memiliki penghasilan dengan mengembangkan bisnis bonsai.
“Bisa meningkatkan ekonomi, saat ini masih sedikit trainer perempuan, bisa jadi petani, lalu berbisnis juga bukan sekedar hobi,” tegas dia.
Lebih lanjut, Mamat mengharapkan kepada pemerintah Kota Bekasi untuk memfasilitasi lahan bagi para petani bonsai yang ada.
“Kita bisa memanfaatkan lahan fasos fasum yang ada untuk dihijaukan dengan tanaman bonsai. Sehingga perekonomian masyarakat bisa meningkat dan mimpi di kota Bekasi ada destinasi bonsai terwujud,” pungkas dia. (bams)