BEKASI- Sedikitnya seratus peserta mengikuti seminar membahas Softskill, Literasi Digital dan Menulis yang diadakan oleh Universitas Islam “45” (UNISMA) Bekasi bertempat di lantai 3 gedung Pascasarjana pada Rabu (13/04/2022). Seminar dibuka oleh H. Abdul Khoir, selaku Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan UNISMA Bekasi.
Apa hubungannya Softskill dan Literasi (Media) Digital? Inilah pokok bahasan yang diuraikan Hamludin selaku narasumber pada Seminar dan Pelatihan Mahasiswa bertema “Pengembangan Softskill dan Literasi Digital”.
“Softskill dan Keterampilan Literasi Media, dua hal ini adakah hubungannya? Ada! Kedua hal ini terhubung dengan yang namanya Konsep diri. Apa itu semua penting? Penting kalau kita mau sukses di era digital,” urai Hamludin pada kesempatan tersebut.
Hamludin yang saat ini berprofesi sebagai dosen di Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi menjelaskan, literasi digital adalah kemampuan dan keterampilan untuk memahami serta menggunakan informasi dari berbagai sumber digital. Dan, literasi digital bukan hanya membahas bagaimana cara menggunakan perangkat teknologi melainkan pula proses membaca, mamahami hingga menciptakan suatu pengetahuan.
Sedangkan Softskill berkaitan dengan karakter, kepribadian, kemampuan dalam bersosialisasi dan beradaptasi dengan baik. Softskill erat kaitannya dengan “konsep diri”. Konsep diri itu terdiri dari (1) Self image: cara pandang kita terhadap diri sendiri (2) Self esteem: penghargaan terhadap diri sendiri dan (3) Self ideal: ideal diri.
Konsep diri ini lah yang turut mempengaruhi bagaimana memahami dan memanfaatkan platform media untuk menciptakan hal positif tentang diri. Kenapa menciptakan hal positif tentang diri itu penting? Karena untuk meraih kesuksesan kita harus terlepas dari rasa takut gagal (mental block).
Mau sukses, kita harus mengantisipasi keadaan mental block
“Mental block adalah situasi dimana seseorang sulit melakukan perubahan pada dirinya. Merujuk pada konsep diri yang negatif dan psikologis yang tidak membebaskan dirinya untuk melakukan perubahan,” tutur Hamludin.
Ia mencontohkan, saat hendak memulai atau berubah terkadang ada saja hambatan mental yang menghalangi perubahan tersebut. Takut gagal, kekhawatiran tidak akan bisa, tidak percaya diri dan lain sebagainya. Inilah kondisi mental block yang harus dihindari.
Lebih lanjut, Hamludin pada kesempatan itu menjelaskan, bahwa Literasi digital mengacu pada kemampuan individu untuk menemukan, mengevaluasi, dan menyusun informasi yang jelas melalui tulisan dan media lain di berbagai platform digital. Kemudian kata dia, Softskill akan turut mempengaruhi keterampilan literasi (media) digital tersebut.
“Saat ini paltform media digital nyata memiliki pengaruh besar, identifikasi apa yang penting dan tuliskan yang penting dalam menciptakan suatu pegetahuan. Ciptakanlah pengetahuan positif tentang dirimu dan mulai bangun kesuksesanmu!.” pungkas Hamludin.