BEKASI – Kelangkaan Minyak Goreng (Migor) di Kota Bekasi masih terasa hingga saat ini. Sehingg untuk memastikan stok Migor tersedia Kapolri Jenderal Listio Sigit mengunjungi PT. Mikie Oleo Nabati Industri yang berada di Jalan Narogong, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, Rabu (16/3).
Dalam kunjungannya Kapolri di Perusahaan Migor dampingi oleh Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto beserta jajaran dari PT. Mikie Oleo Nabati Industri.
Usai melakukan pemantauan di lingkungan perusahaan, Kapolri Jenderal Listio Sigit mengatakan, memang kunjungan yang dilakukan adalah untuk melakukan pengecekan produksi di PT Mikie Oleo Nabati Industri.
Dimana, di perusahaan ini memproduksi dua jenis khusus untuk minyaknya. Kemasan dan melayani juga minyak curah.
“Tadi kita melihat secara langsung. Kemudian, melakukan pengecekan untuk produksi di PT. Mikie Oleo Nabati Industri ini berjalan Normal,” kata Sigit kepada awak media.
Bahkan, lanjut dia di bula Februari produksinya lebih besar dari pada bulan bulan biasanya. Bisanya perusahaan ini memproduksi kurang lebih 200.000 liter setiap hari dan di distribusikan dengan jumlah yang sama.
“Oleh karena itu, saat ini kita juga melihat bahwa kemarin ada penurunan terkait dengan kebijakan baru. Harga minyak khususnya Migor jenis curah di batasi dengan harga HIT 14.000 sementara minyak kemas akan di sesuikan dengan harga keekonomian yang ada,” ucapnya.
Ia menambahkan, tentunya dengan kesempatan ini dirinya menghimbau kepada seluruh stakeholder yang terkait. Baik itu dari Perusahaan, Produsen dan Perusahaan-perusahaan CPO yang menyiapkan bahan baku dan juga masyarakat yang mendistribusikan baik di pasar modern dan pasar tradisional.
“Saya harapkan bisa di distribusikan seperti biasa. Jangan sampai ada kelangkaan dengan stok tetap terjaga. Harapan kita tentunya dengan adanya perubahan ini antrean yang terjadi kemarin-kemarin dengan adanya Oprasi pasar segera bisa kembali normal,” terangnya.
Intinya kata dia. Yang paling penting adalah barang yang berada di pasar khususnya untuk kebutuhan masyarakat yang banyak menggunakan minyak curah. Maka ketersediaan minyak curah dan harganya akan di pantau.
Selian itu, pihaknya harapkan harga eceran tertinggi betul-betul bisa dilaksanakan. Karena memang ada kebijakan dari Pemerintah untuk memberikan subsidi.
Harapan kedepan dengan adanya kebijaksanaan yang ada tidak ada lagi antrean. Terkait dengan masyarakat yang membutuhkan Migor.
“Karena adanya Kelangkaan saya minta seluruh Produsen, Distributor pedagang yang ada di Pasar modern dan tradisional silahkan untuk barang-barangnya di berikan pelayanan kepada masyarakat. Seperti biasa karena tidak ada penekanan . Saya lihat beberapa produsen yang ada Produksinya akan kembali normal. Jadi tentunya ini untuk menjamin ketersediaan Migor dilapangan betul-betul tersedia,” tutupnya. (Ton)