BEKASI SELATAN– Program Bank Sampah yang dicanangkan Pemerintah Kota Bekasi masih dianggap perlu sosialisasi oleh sebagian besar masyarakat.
Kendati program tersebut memiliki potensi menjaga lingkungan dan pembangunan ekonomi, namun banyak warga yang masih kurang mengetahui peran Bank Sampah dalam menjaga keasrian lingkungan dan kemandirian ekonomi.
Ketua RW 008, Kelurahan Kayuringin Jaya, Dedy Iskandar, mengatakan, kehadiran bank sampah merupakan alternatif solusi penyelesaian masalah lingkungan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat.
“Keberadaan Bank Sampah sangat penting untuk di galakkan dan di sosialisasikan kepada masyarakat. Sekarang kita bisa lihat bahwa membludaknya sampah rumah tangga di lingkungan perumahan menjadi permasalahan tersendiri bagi kehidupan masyarakat,” ujar Dedy, di sela acara Pelantikan pengurus RW 008 Kayuringin Jaya, periode tahun 2017-2020, Minggu (01/05).
Dedy juga menambahkan bahwa, Bank Sampah yang telah diprogramkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kota Bekasi bisa menjadi sumber potensi ekonomi untuk masyarakat menengah ke bawah.
“Di RW 008 sendiri, kami mempunyai Bank Sampah Berlian 008, selain untuk memelihara lingkungan, Bank Sampah bisa menjadi sarana untuk mengembangkan ekonomi masyarakat. Sampah rumah tangga yang masih bisa di daur ulang, dapat di jadikan kreasi barang yang berguna untuk kebutuhan atau perlengkapan sehari-hari,” ujarnya.
Dedy, melanjutkan, pemerintah Kota Bekasi yang mencanangkan program Bank Sampah sejak 2016 silam masih terbilang minim perhatian kepada operator bank sampah yang ada di masyarakat.
“Kami telah mengerjakan apa yang diminta oleh pemerintah, seharusnya program yang bagus seperti ini jangan malah terkesan “anget-anget tai ayam”, seakan-akan apa yang mereka perintahkan jadi angin lalu. Padahal kami selalu siap untuk membackup program pemerintah, jika pemerintahnya sendiri rutin melakukan pengawasan dan pelatihan kepada kami,” tandasnya. (BK)