Sejumlah pedagang bahan pangan di Pasar Baru Bekasi menjerit imbas harga bahan pangan yang mengalami kenaikan drastis. Harga itu disebut-sebut melebihi kenaikan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Kondisi itu diungkap oleh salah satu pedagang ayam, Imas (50). Ia menyatakan bahwa semenjak ada program Makan Bergizi Gratis (MBG), hampir seluruh harga bahan pangan seperti ayam, telur dan daging naik drastis.
“Naiknya semenjak ada MBG itu, jadi pindah harga semua, ayam sekarang sekilo 30 ribu, kalo harga segitu mah udah ga sanggup lah, naiknya terlalu tinggi ” kata Imas dikutip Bekasiguide.com, Selasa 7 Oktober 2025.
Imas menyatakan, kenaikan harga ini menyebabkan penurunan drasti jumlah pembeli. Sekalipun ada orang yang membeli, mereka mengurangi kuantitas barangnya.
“Pembelinya juga ga ada, saya masih bertahan disini karena langganan masih banyak yang beli, karena memang udah lama jualan. Tukang bubur langganan saya juga biasanya beli pake ati usus sekarang engga. Saking sepinya,” ungkapnya.
Alhasil, ia mengeluhkan jumlah keuntungan menurun drastis hingga 20 persen imbas adanya kenaikan harga bahan pangan ini.
“Omset dari 100 paling masuk cuma 20 persen dah,” jelasnya.
Meskipun menghadapi tantangan yang sulit, Ia optimis kondisi ekonomi yang ada di masyarakat bisa segera pulih. Sehingga, daya beli masyarakat bisa kembali naik dan pedagang pasar bisa meraih omset yang besar.
“Harapannya mah pengennya stabil aja harga, liat lah situasi pasar gimana. Kalo pembelinya banyak mah ga jadi masalah harga naik. Ini situasi pasarnya aja sepi,” tutupnya.