Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Kepsek SDN di Jaticempaka Diduga Lakukan Pungli, Ortu Murid Lapor ke Walikota Bekasi

×

Kepsek SDN di Jaticempaka Diduga Lakukan Pungli, Ortu Murid Lapor ke Walikota Bekasi

Sebarkan artikel ini

Sejumlah orang tua murid mengadu ke Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto terkait aksi pungutan liar yang diduga dilakukan oleh Kepala Sekolah SD Negeri di Jaticempaka Pondok Gede, Kota Bekasi.

Para orangtua siswa ini mengadu karena sudah resah mengingat pungli yang diduga dilakukan oleh Kepala Sekolah berinisial SM sudah berlangsung sejak tahun 2019 lalu.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Sebetulnya niatnya kita ingin menyerahkan laporan bukti langsung kepada Pak Wali Kota ya terkait penyelewengan yang dilakukan Kepala Sekolah,” kata Shinta selaku orangtua siswa dikutip Bekasiguide.com, Rabu 23 Juli 2025.

Shinta menjelaskan, bahwa Kepala Sekolah tersebut kerap meminta uang kepada para murid untuk keperluan sampul raport. Padahal, menurut dia, uang sampul itu seharusnya bisa dibeli menggunakan dana BOS yang didapat dari pemerintah.

“Ya beliau ini meminta uang sampul rapot nih. Contohnya ya, minta uang sampul rapot, Padahal di mana uang sampul rapot itu udah termasuk dalam dana BOS,” jelas Shinta.

Shinta juga mengungkap bahwa Kepala Sekolah pernah meminta uang tanda tangan ijazah Rp15 ribu per anak.

“Dia pernah minta uang tanda tangan ijasa. Beliau itu ada uangnya, minta bagiannya Rp15.000 per anak. Per ijazah Rp15.000, dia bilangnya uang capek,” jelasnya.

Selain itu, para orang tua ini juga merasa anaknya tidak pernah mendapatkan buku pelajaran dari sekolah. Selama belajar, anak-anak hanya didikte oleh gurunya.

“Sama ini ya, kalau buku-buku kita tuh, kita tuh gak pernah lengkap bukunya, semua mata pelajaran tuh gak ada. Bahkan kita waktu tahun lalu, semester 2  anak kelas 3 itu gak punya buku awal-awal. Jadi kita gak belajar ya, cuman dari guru didikte nanti anak suruh catet, yaudah itu doang,” tuturnya.

Ia berharap, Kepala Sekolah dapat segera mundur dari jabatannya. Mengingat, dugaan aksi pungli yang dilakukan sudah meresahkan banyak orang tua murid.

“Yang kami inginkan itu, beliau nih, ibu kepala sekolah,  tolonglah lebih legowo untuk menerima. Menerima keputusan dari dinas pendidikan, sudah mundur saja dari jabatan kepala sekolah,” tutupnya.

 

Penulis: Salma Editor: Bams
Example 120x600
Peristiwa

“Awalnya sata tau dari temen saya, katanya ada yayasan bagus bisa nyalurin kerja gitu ke PT PT, terus saya cari-cari, saya datengin ke yayasannya, saya ketemu sama satu pelaku yang namanya Muhammad Iqbal, saya mencoba melamar lewat dia, terus saya bertanya dulu ke PT mana, terus kata dia ke PT Midea Cikarang,” kata Ahmad dikutip Bekasiguide.com, Selasa 22 Juli 2025.

Peristiwa

“Tersangka, tersangka ada tiga, jadi yang pertama ARH itu berperan sebagai pencari calon pekerja, dia pencarinya, kemudian tersangka BWS alias BPA itu adalah pemilik yayasan,” kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa dikutip Bekasiguide.com, Senin 21 Juli 2025.