Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita

Berqurban Berarti Menyembelih Ego

×

Berqurban Berarti Menyembelih Ego

Sebarkan artikel ini
Ustadz H. Unang Rahmat, Anggota Pimpinan Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Non Formal PP Muhammadiyah yang juga Wakil Ketua PCM Rawalumbu.

Idul Adha mengajarkan bahwa ibadah qurban bukan sekadar menyembelih hewan, tapi menyembelih ego, ambisi duniawi, dan rasa cinta berlebihan pada selain Allah.

Demikian Ustadz H. Unang Rahmat, Anggota Pimpinan Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Non Formal PP Muhammadiyah yang juga Wakil Ketua PCM Rawalumbu, saat khutbah di PCM Rawalumbu, Jumat, 06 Juni 2025.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Kegiatan Shalat Ied dilaksanakan PCM Rawalumbu di Halaman Parkir Plaza De’Minimalist di jl. Pramuka No 3, Sepanjang Jaya, Rawalumbu.

Menurutnya, hari raya memang sebagai momen kegembiraan dan kebahagiaan bagi orang-orang beriman. Dan juga momen ini serta menjadikan kurban sebagai tanda ketakwaan dan keikhlasan.

Idul Adha sering disebut idul qurban, artinya hari raya penyembelihan. Setiap muslim yang berkemampuan diharuskan menyembelih hewan kurban pada hari nahar tanggal 10, atau hari tasyrik tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijjah.

Daging kurban itu dibagikan kepada yang memerlukan dan sebagian dibolehkan untuk dikonsumsi bagi keluarga pengkurban.

“Qurban bukan sekadar ritual fisik, melainkan lambang pengabdian total kepada Allah SWT,” katanya.

Idul Adha juga menjadi momen meneladani Ibrahim dan Ismail. Dalam alquran disebutkan, “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim,

Ibrahim berkata: ‘Wahai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!’ Ismail menjawab: ‘Wahai ayahku! kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar’”

Sebuah ujian iman yang tak terbayangkan; seorang ayah rela mengorbankan anak tercintanya demi menaati perintah Allah. Dan sang anak, dengan penuh keimanan dan tawakal, justru mendukung ayahnya untuk melaksanakan perintah tersebut.

“Inilah teladan agung: sebuah keluarga yang dibangun atas dasar tauhid, ketaatan, dan pengorbanan,”;katanya.

Kata “qurban” berasal dari Bahasa Arab yang berarti sesuatu yang dekat atau mendekatkan, yakni dekat dan mendekatkan diri kepada Allah yang memerintahkan ibadah kurban ini.

Sedangkan kata “adha” dalan frasa idul adha berasal dari kata udhiyah atau dhahiyyah, yang memiliki arti menyembelih, sembelihan, atau hewan yang disembelih. Fisiknya hewan yang disembelih, namun hakekatnya adalah pengorbanan dan pengabdian diri sepenuh hati kepada IIlahi Rabbi.

Lalu kata qurban ini diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi “korban”. Berkorban memiliki arti sikap atau perbuatan sebagai wujud kebaktian, kesetiaan, dan sebagainya.

Namun kata “berkorban” juga tidak jarang dipakai sebagai jargon dan retorika ketika seseorang menyatakan bersedia berkorban tanpa pamrih, tetapi sesungguhnya ada kepentingan di baliknya untuk dipertukarkan dengan harga termahal.

Terbukti ketika pamrih itu tidak terjadi, yang bersangkutan tidak berbuat seperti yang semula diikrarkannya sebagai orang berjanji membela bangsa dan negara.

Sehingga asa arti berqurban yang diantaranya berqorban waktu untuk mendidik generasi, Berkorban tenaga untuk membangun sekolah, masjid, dan pelayanan sosial, berkorban harta untuk membantu yang lemah dan tertindas, dan berkorban ego untuk membangun ukhuwah dan persatuan.

 

 

 

 

Example 120x600
Berita

“Dengan semangat HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Program Energi Kemerdekaan kami hadirkan untuk memberikan pengalaman penggunaan listrik yang lebih andal dan nyaman melalui kemudahan tambah daya. Melalui promo ini, PLN Bekasi berharap semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati kemudahan layanan tambah daya dengan biaya yang lebih terjangkau,” ujar Donna dalam keterangan resminya pada Selasa, 12 Agustus 2025.