Menjadi Lanjut Usia merupakan sunnatullah yang harus disikapi secara arif agar menjalani hidup di usia tua lebih tenang, dan tetap bahagia.
“Namun tidak semua orang mampu menghadapi kenyataan sehingga terkadang mengalami gangguan emosional yang mempengaruhi kondisi fisiknya,” kata Hidayat Tri Sutardjo, Founder Sehati Asnaf Indonesia (SAI) Foundation, Jumat, 14 Maret 2025.
Hidayat menyebut baru saja mengikuti kegiatan lansia di Yogyakarta dalam acara yang dikemas dalam Day Care Lansia oleh Pengurus Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Perumnas Condong Catur Sleman. “Acara itu sangat positif,” katanya.
Senior School model ini berlangsung setiap hari Selasa dan Jumat selama bulan Ramadan 1446 H. Senior School ini diikuti 35 orang. Materi yang diberikan terbagi dalam Materi Pokok; Aqidah, Ibadah, Kesehatan Lansia (Fisik & Psikis), Kajian Al-Qur’an dan Hadits, Fikih, Akhlak, Muamalah dan Bahasa Arab.
Materi Tambahan meliputi Olah Raga/Senam, Tadabbur Alam dan Out Bond, Seni Kaligrafi dan beberapa keterampilan lain yang mendukung untuk produktivitas para peserta.
Menurut H. Khamim Zarkasih Putro, Dosen UIN Sunan Kalijaga menjelaskan masa lansia sering disikapi kurang tepat dalam mengisinya. Ada yang biasa saja, atau bahkan cuek karena tidak tahu menyikapinya.
Bahkan, ada yang takut karena tidak memiliki bekal pengetahuan yang benar dalam menyikapinya. Karenanya, lansia butuh bekal secara benar sehingga bisa benar dalam menjalani masa lansia. Atau bisa disebut, lansia harus bisa bersahabat dengan hari tua”.
Lebih lanjut dikatakan bagi seorang muslim yang dianugerahi umur panjang, maka harus dipahami bahwa usia tua adalah realitas yang harus diterima dan dihadapi, jangan dibenci, dan dimusuhi.
Dosen UIN Suka ini menjelaskan bahwa ; “Ma’rifatullah adalah pengetahuan dan pengenalan sesorang terhadap Allah SWT, baik melalui nama-nama-Nya (Asmaul Husna), sifat-sifat-Nya (sifatullah), maupun perbuatan-Nya (Af’alulah).
Hj. Susilaningsih selaku Dewan Pembina Day Care Lansia PRA Perumnas Condong Catur Depok Sleman mengatakan, ketika usia kita menjadi tua, semua akan berubah. Perubahan itu mengarah menuju ke keadaan semula.
Ketika kita dilahirkan di dunia tidak membawa apa-apa dan ketika ajal tiba, kita pun tidak membawa apa-apa. Ketika lahir kita tidak bisa berbuat apa-apa dan ketika hari tua tiba, kita pun kembali tak berdaya.
Hidayat Tri Sutardjo, mengatakan tangga sukses menuju akhirat tidak dapat dicapai hanya dengan doa tanpa amal atau harapan tanpa pengorbanan. Tangga sukses menuju akhirat juga harus diraih dengan totalitas pengabdian dan pengorbanan untuk memperoleh ridho Allah SWT.
“Secara teknis Lansia itu harus banyak belajar. Belajar bersyukur meski tidak cukup, Belajar memahami meski tidak sehati, Belajar Ikhlas meski tidak rela, Belajar bersabar meski terbebani, dan Belajar istikomah meski tertatih-tatih,” katanya.