Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Nelayan di Tarumajaya Demo Minta Pagar Laut Dibongkar

×

Nelayan di Tarumajaya Demo Minta Pagar Laut Dibongkar

Sebarkan artikel ini
Demo Nelayan Minta Pagar Laut Dibongkar

DPuluhan nelayan yang berada di perairan Desa Segarajaya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi melakukan aksi demonstrasi di depan Menteri ATR-BPN Nusron Wahid, Selasa 4 Februari 2025.

Dalam aksi ini, para nelayan menuntut pagar laut sepanjang ratusan hektar itu bisa dibongkar karena telah dianggap membuat nelayan merugi.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Kami sebagai nelayan dampaknya ya satu yang paling pertama yaitu mengganggu hasil daripada akses nelayan. Yang kedua mengganggu makhluk lalut laut misal ikan, lumba-lumba, mereka jadi tidak bisa minggir karena adanya pemagaran. Pokoknya pagar ini harus dibongkar,” kata salah seorang nelayan bernama Nimun.

Menurut dia, dengan adanya pagar ini, laut jadi tidak bisa berfungsi secara maksimal. Untuk itu, ia berharap kepada Menteri ATR-BPN Nusron Wahid agar bisa mengusut tuntas sekaligus membongkar pagar laut ini.

“Kami harapkan kepada bapak-bapak, kami memohon laut ini agar cepat dibongkar karena menganggu fungsi laut. Laut harus dikemabalikan seperti semula agar masyarakat nelayan ini bisa makmur kembali,” tutup Nimun.

 

 

 

 

 

Example 120x600
Peristiwa

“Ternyata disitu ada juga materi bahwa si tersangka ini sempat didesak oleh korban mengenai sertipikat tanah yang sudah diatasnamakan tersangka yang sebelumnya atas nama korban,” tutur Onkoseno dikutip Bekasiguide.com, Senin 10 Februari 2025.

Peristiwa

“Pelaku juga sempat merampas hp korban YB namun tidak berhasil, korban lalu berteriak hingga memancing para warga di sekitar TKP. Pelaku kemudian berusaha melarikan diri setelah aksinya dipergoki warga,” ujar Kanit Reskrim Polsek Bekasi Selatan AKP Imam Prakoso kepada media pada Minggu, 09 Februari 2025.

Peristiwa

“Setelah tau istri saya teriak-teriak. Terus saya bangun nyariin istri sama anak, tapi kan posisi gelap mas, udah rubuh itu, saya bongkarin itu puing, kan gak kuat ke urug separuh badan, saya bongkarin dulu sambil nangis, baru bisa diajak keluar terus buka pintu, saya teriak minta tolong,” tutur Sumardi di rumahnya di Kampung Buwek, Kamis, 06 Februari 2025.