Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Metropolitan

Kemarau, Petani Padi di Bekasi Resah Takut Gagal Panen

×

Kemarau, Petani Padi di Bekasi Resah Takut Gagal Panen

Sebarkan artikel ini
Musim kemarau tiba, Sejumlah petani di Desa Ridomanah, kecamatan Bojongmangu Kabupaten Bekasi mulai mengkhawatirkan padi miliknya mengalami gagal panen.

Sejumlah petani di Desa Ridomanah, kecamatan Bojongmangu Kabupaten Bekasi mulai mengkhawatirkan padi miliknya mengalami gagal panen. Kemarau yang panjang beberapa bulan terakhir membuat ratusan hektar sawah tanah hujan di Desa Ridomanah mengalami gagal panen.

Seperti sawah milik Muhyar (54). Dia menggarap dua hektar sawah. Selama beberapa bulan ini, sawah miliknya dan warga lainnya gagal panen karena tidak adanya hujan untuk pengairan sawah.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Kalau mengandalkan air kalau utama dari hujan, karna disini petani gak ada saluran air, sebagian yang punya mesin nyedot dari sungai, kalau yang jauh begini gak ada mesin ya gagal panen,” kata Najudin di Bojongmangu, Rabu, 31 Juli 2024.

Muhyar, mulai menanam bibit padi ini sejak April 2024 lalu. Sebagian besar, padi miliknya telah memasuki masa panen. Namun hasil produksi dan kualitasnya menurun dibanding musim penghujan.

“Kalau normal panen satu hektar itu bisa lima ton, saat ini cuma dapet yang lima kwintal, tiga kwintal itu udah paling bagus. Itu panen di pilah-pilah,” tambahnya.

Sedangkan tanaman padi yang tidak memiliki nilai jual, sebagian besar ditinggalkan begitu saja oleh petani. Padi itu sengaja dibiarkan untuk menjadi makan ternak. Akibat berkurangnya produksi padi dampak kemarau panjang itu, Muhyar mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

“Kerugian kalau per hektarnya saya biasa panen 4 sampe 5 ton. Sekarang mah total gak panen, paling buat gabah dirumah. Rugi untuk traktor, solarnya juga, ya resiko kayak gitu. Kalau dihitung sekitar Rp15 jutaan, 1 hektarnya. Saya garap 2,5 hektar,” ucapnya.

Terpisah, Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan kekeringan air bersih atau sawah yang puso dampak dari musim kemarau. Namun, Dani mengakui, terdapat beberapa petani baik di wilayah utara maupun selatan yang mulai mengkhawatirkan produksi padinya menurun.

“Antisipasinya kita siapkan ada hampir 60 pompa baru untuk dibagikan petani sekaligus bantuan BBMnya, normalisasi sungai sampai akhir bulan ini kita gencarkan,” tandasnya.

Example 120x600