Puluhan mahasiswa yang tergabung dari negara ASEAN, termasuk Indonesia, menyambangi rumah adat Kranggan, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.
Kegiatan tersebut bernama Internacional Documentation Camp Of Vernacular Architecture, Indonesia Vernadoc 2023.
Lurah Jatirangga, Ahmad Apandi mengatakan kegiatan ini berkolaborasi dengan kelurahan dan Universitas Indonesia (UI).
Dari puluhan komunitas Vernadoc Indonesia juga diikuti oleh peneliti dan mahasiswa dari negara di ASEAN.
“Menghadirkan beberapa mahasiswa yang ada di Asean, Thailand, Kamboja, Myanmar, Malaysia, dan Indonesia,” jelas Ahmad Apandi, Selasa (4/7/23).
Apandi menjelaskan, para mahasiswa dan peneliti akan berada selama dua pekan di kelurahan Jartirangga.
Para komunitas Vernadoc Indonesia melakukan penggambaran sketsa dengan sistem tiga dimensi (3 D).
“Kurang lebih kegiatan ada dua Minggu, seminggu ini ada di Kranggan untuk melakukan dokumentasi, rumah Rumah adat di Jatirangga dan adat ini bakal dijadikan ikon di Jatirangga,” beber Apandi.
Setelah satu pekan dilakukan sketsa penggambaran dan analisa, kemudian dikaji dari sisi akademik pendidikan arsitektur di Universitas Indonesia.
Lurah Apandi menegaskan, pada 16 Juli akan dibuat pameran dari hasil 3D yang dilakukan komunitas Vernadoc Indonesia.
“Memang yang digambar ini benar-benar yang masih asli dan itu nanti mereka buat gambar 3D nya kemudian akan dilakukan pemeran hasil penggambaran skala internasional,” jelasnya.
Di tempat sama, dosen peneliti dari Komunitas Vernadoc Indonesia berasal dari Thailand, Parichat (40) menjelaskan bukan pertama kali dirinya datang di Indonesia.
Sebelumnya, Ia bersama Vernadoc Indonesia melakukan riset di sejumlah wilayah di tanah air, diantaranya Banda Aceh, Bangka Belitung, Bali dan saat ini di Kranggan, Bekasi.
“Kami satu Minggu ada di sini, Kranggan. Kemudian kami akan lakukan proses penintaan untuk dibuat 3 Dimensi. Setelah itu akan dilakukan pameran, kami tertarik karakter pengembangan rumah adat di Indonesia,” tutup Parichat.