Pemerintah Kabupaten Bekasi mulai bersiap membentuk satgas khusus untuk mengurangi angka pengangguran. Salah satunya dengan mengumpulkan stakeholder membahas tindaklanjut dari pembentukan satgas tersebut.
“Kami sudah melakukan satu kali diskusi dengan stakeholder untuk membentuk strukturnya, dan sebagian dari unsur dunia usaha. Nanti saya akan mengisi personel dari unsur pemdanya,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan, Kamis (09/6/2022).
Selain dari unsur pemerintah daerah, Dani juga akan melibatkan akademisi, komunitas dan masyarakat. Seperti Kadin dan PHRI. Untuk dunia usaha, perusahaan yang dilibatkan dari beberapa kawasan industri.
Dia mengatakan, sebagai langkah awal perlu membenahi data kemiskinan akibat dampak pengangguran di Kabupaten Bekasi. Data mengenai program bantuan dari pemerintah dan lembaga sosial juga akan disatupadukan.
Setelah itu, satgas khusus pengangguran ini juga akan memetakan jumlah lowongan kerja yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan di Kabupaten Bekasi dalam jangka waktu tertentu.
“Kalau di pengangguran, kami ada beberapa step. Pertama membuat peta kompetensi yang dibutuhkan. Ternyata selama ini kami tidak ada peta itu. Jumlah perusahaan ada 7.000 sekian, tapi kami enggak tahu berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam satu bulan atau setahun, operatornya butuh berapa, programmer butuh berapa, ini yang enggak ada data yang terpadunya. Itu dulu yang akan kami bangun,” tuturnya.
Menurut Dani, dengan mengetahui data lowongan kerja maka akan membantu pihaknya dalam penyaluran tenaga kerja lokal yang memiliki skill dan berkompeten.
Selain itu, pihaknya juga akan memiliki waktu untuk menyelenggarakan pelatihan sehingga tenaga kerja lokal bisa turut bersaing dalam dunia kerja.
“Untuk itu kami akan cari talent atau pencari kerja yang bisa memenuhi lowongan atau standar kompetensinya. Jika masih ada waktu, maka akan kami siapkan pelatihan atau vokasi. Kira-kira seperti itu,” ungkapnya.(kendra)