Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Ekbis

Oleh oleh Khas Betawi Mpok Nini Banjir Order

×

Oleh oleh Khas Betawi Mpok Nini Banjir Order

Sebarkan artikel ini
Paket produk Oleh oleh khas Betawi produk Mpok Nini.

BEKASI- Lebaran tahun ini membawa berkah bagi pengusaha oleh – oleh khas Betawi di Jakarta dan sekitarnya. Salah satunya, Oleh-oleh Khas Betawi Mpok Nini yang mulai kebanjiran order dari masyarakat yang hendak mudik ke kampung halamannya.

“Alhamdulillah, Ramadan tahun ini membahagiakan, karena diperbolehkan warga mudik, sehingga berefek pada pembelian oleh-oleh untuk keluarga di daerah,” kata Owner Oleh-Oleh Khas Betawi Mpok Nini, Deni Ardini, Selasa (26/4/2022).

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Hal ini berbeda dengan dua tahun sebelumnya, pemerintah membatasi kegiatan masyarakat, termasuk perjalanan mudik imbas melonjaknya kasus Covid 19 di Indonesia. Sekarang, kasus Covid 19 dianggap terkendali, pemerintah memperbolehkan perjalanan mudik, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan ketat.

“Sebagai pengusaha kecil yang konsen terhadap oleh-oleh khas daerah, kami sangat menyambut baik kebijakan pemerintah ini,” kata Deni Ardini.

BACA JUGA : https://bekasiguide.com/2022/04/09/mpok-nini-sedia-oleh-oleh-khas-jakarta/

Sejumlah makanan khas Betawi produksi “Mpok Nini” yang diburu calon pemudik seperti kue Akar Kelapa, Kembang Goyang, Biji Ketapang, Telur Gabus, Dodol betawi, hingga Bir Pletok. Sampai dengan dua pekan menjelang lebaran, ia menyebut, sudah ribuan paket dipesan calon pemudik dengan tujuan berbagai daerah di Indonesia.

“Paling banyak sekitaran Pulau Jawa, ada juga pemudik tujuan ke Kalimantan, Sumatera hingga Sulawesi,” ucap Deni yang membuka gerai Oleh-oleh Khas Betawi di Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Karena itu, Deni bersyukur dengan meningkatnya omset penjualan di momen lebaran kali ini. Dengan begitu, kata dia, bisa menjadi momen kebangkitan pelaku UMKM setelah dua tahun nyaris tak bisa bergerak imbas pandemi Covid 19. (fiz)

Example 120x600
Ekbis

“Dulu ketersedian pasokan biomassa untuk _co-firing_ menjadi tantangan bagi kami. Sekarang, dengan kolaborasi dari berbagai pihak, program ini tidak hanya mampu memanfaatkan lahan kritis dan tidak produktif, tapi juga mampu menghadirkan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, dan menggerakkan ekonomi kerakyatan sirkuler,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 26 September 2024.