CIKARANG- Perusahaan Listrik Negara (PLN) secara bertahap mulai menormalkan aliran listrik di sektor pendidikan. Sebab, saat ini pemerintah telah menuju era adaptasi kehidupan baru di massa Pandemi Covid-19.
PLN UP3 Cikarang misalnya, telah mengaliri listrik di satu Madrasah Mis Annur. Yayasan pendidikan yang berada di Kampung Srengseng, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, itu memiliki daya 1300 VA.
“Secara serentak PLN wilayah Jawa Barat mulai megaliri listrik di sektor pendidikan madrasah,” kata Manager PLN UP3 Cikarang, Ahmad Syauki, Jumat (10/7/2020) kepada wartawan saat dikonfirmasi.
Syauki menyampaikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) pada Kementerian Agama (Kemenag) menunjukkan belasan ribu madrasah belum teraliri listrik dan belum memiliki akses internet. Daerah dengan madrasah tak berlistrik seluruhnya sebanyak 2.522 madrasah.
“Salah satunya di Kabupaten Bekasi, Madrasah Mis Annur,” ujar dia.
Sementara itu, General Manager PLN UID Jawa Barat, Agung Nugraha mengatakan telah melakukan sampling survey ke Madrasah di wilayah PLN Jawa Barat. Dari jumlah madrasah tersebut ditemukan sebagian besar sudah berlistrik dan meskipun ada 146 madrasah yang belum berlistrik.
“Hal ini karena bangunan madrasah masih baru atau tidak memiliki meter sendiri sehingga menumpang ke listrik tetangga atau levering,” tukasnya.
Dari data survey tersebut PLN UID Jabar melalui Yayasan Baitul Mal PLN UID Jabar memberikan bantuan penyalaan listrik ke 31 madrasah secara serentak di beberapa titik wilayah kerja PLN UID Jawa Barat. PLN terus berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenag Jabar dan pemerintah kabupaten/kota di Jabar untuk mengetahui berapa banyak madrasah yang belum teraliri listrik dari PLN.
“Setelah mengetahui data madrasah belum berlistrik ini kami melalui yayasan Baitul mal PLN yang merupakan badan yang menerima zakat, infak, sodakoh dari karyawan PLN yang dipotong setiap Bulan, mudah mudahan ini membantu,” imbuhnya.
PLN juga berkomitmen akan tetap menjaga kehandalan pasokan listrik dan menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan kerja selama memasuki masa new normal. Tujuannya agar pasokan listrik semakin andal saat New Normal.
Ia juga menyampaikan bahwa PLN UID Jabar telah menyiapkan 3.799 orang pegawai Pelayanan Teknik, 437 pegawai teknik dan 1.637 Pegawai Vendor Jaringan yang siaga apabila terjadi hal-hal yang perlu ditangani segera. Petugas tersebut bersama pegawai kritikal seperti dispatcher, operator, dan pencatat meter bekerja dengan tetap mematuhi protocol kesehatan Covid-19.
“Pegawai PLN UID Jabar yang bersifat pendukung dan administrative pun kini bertahap mulai bekerja dikantor.
PLN UID Jawa Barat juga telah mempersiapkan berbagai sarana pendukung seperti 60 Buah Genset, 13 Buah UPS, 97 Unit Gardu Bergerak, 10 Unit Alata Deteksi dan 700 Unit Kendaraan Teknik. Sementara itu, ketersediaan pasokan listrik di Jawa Barat saat ini adalah 11.835 MW dengan beban puncak rata rata saat PSBB 6.351 MW, turun 10,6 % dari beban puncak rata rata bulan februari (7.105 MW).
“Ada cadangan daya yang cukup banyak sebesar 5.484 MW. Dengan dukungan seperti itu, PLN menjaga kesediaan pasokan listrik bagi masyarakat yang masih beraktifitas dirumah maupun masyarakat yang bekerja diluar rumah, Industri, tempat wisata, hotel, dan Mall/ supermaket,” tutup Agung. (bams)