BEKASI- Caleg DPRD Jawa Barat, Ade Puspita Sari mengaku miris masih adanya kasus kriminalitas melibatkan anak di bawah umur. Terutama di kota besar seperti Bekasi, Depok, Bogor, dan Bandung.
“Ini akan menjadi perhatian saya jika terpilih nanti menjadi anggota DPRD Jawa Barat,” kata Ade di Bekasi, Kamis (04/04).
Ade merupakan Caleg dari Partai Golkar nomor urut 2 untuk daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat 8 mencakup Kota Bekasi dan Kota Depok.
Menurut dia, setelah keliling ke sejumlah lokasi di dua daerah itu, dia menemukan masih adanya kurang perhatian orang tua kepada anaknya.
“Saya mempunyai pengalaman di LPA (Lembaga Perlindungan Anak), sampai sekarang saya masih menjabat ketua LPA Kota Bekasi,” ujar dia.
Menurut dia, kriminalitas terhadap anak tak lepas dari kesejahteraan sosial dari keluarga itu sendiri. Sebab, orang tua cenderung sibuk bekerja, dan luput memperhatikan pendidikan anak. Alhasil, ini menyebabkan terjadinya salah pergaulan.
“Pemerintah harus mendata anak putus sekolah, anak yang terancam putus sekolah, serta keluarga tidak mampu. Ini harus menjadi perhatian sehingga mereka tidak salah arah, dan fokus menempuh pendidikan secara gratis,” ujar dia.
Begitu lulus sekolah, kata dia, mereka lalu diarahkan untuk mendapatkan pekerjaan. Namun, jika memiliki kemampuan untuk melanjutkan pendidikan, maka pemerintah juga mesti hadir untuk membantu, sehingga kedepan bisa memperbaiki ekonomi keluarga.
“Dengan begitu, kenakalan remaja bisa ditekan. Energi lebih bisa dimanfaatkan ke hal positif,” tandas anak Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ini. (Bams)
