BEKASI UTARA- Gelaran Bekasi Expo 2017 yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi yang digadang gadang sebagai pameran pamungkas dalam rangka HUT Kota Bekasi ke 20 mendapat sorotan beragam dari masyarakat. Pasalnya, Bekasi Expo 2017 yang di helat di lapangan parkir salah satu pusat perbelanjaan di bilangan Bekasi Utara, tampak sepi peminat.
Salah satu sumber B’Guide.com yang enggan disebutkan namanya, sekaligus penyewa stand mengeluhkan sepinya pengunjung Bekasi Expo 2017. Keluhan datang bukan hanya berasal dari dirinya saja, melainkan para penyewa stand lainnya. Sebagian besar, kata dia, penyewa stand mengaku, lapak – lapak UKM dan Brand produk ditarik tarif cukup tinggi.
“Harga lapak melalui jalur UKM di kenakan Rp6 juta, untuk brand produk mencapai Rp17,5 juta,” ucapnya pada Rabu (15/03).
Terpisah, salah satu warga Jatisampurna, Yuda (28) juga mengkritisi terkait penyelenggaraan Bekasi Expo 2017 yang dalam implementasinya dilaksanakan oleh event organizer (EO), dan ditempatkan di lokasi salah satu pusat perbelanjaan.
“Kenapa tidak Pemda saja melalui Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Indag atau Dinas Koperasi yang menyelenggarakan langsung kegiatan tersebut. Kalau EO jelas hitung hitungannya kan bisnis, dimana mereka pasti berfikirnya cari untung saja. Sementara, kalau ditempatkan disini ya rubah saja namanya jadi Summarecon Expo sekalian. Jangan Bekasi Expo,” katanya.
Menurut dia, titik lokasi expo itu sendiri bukan tempat yang mampu mewakili Bekasi sehingga masyarakat yang diharapkan akan berbondong bondong untuk datang menikmati pesta rakyat, namun kenyataannya malah sepi peminat.
“Kalau lokasi pameran disebar di setiap kecamatan atau kelurahan akan lebih meriah lagi. Masyarakat bener bener menikmati hajatan ulang tahun Kota Bekasi. Intinya, kalau mau menyelenggarakan pameran harus serba merakyat. Nah, kita mau ke Bekasi Expo saja masa bayar parkir sama kayak kita ke Mall,” katanya.
Lebih lanjut, Yuda mengatakan, sepinya pengunjung Bekasi Expo 2017 yang di pusatkan di area parkir pusat perbelanjaan tersebut tidak terlepas dari Pemkot Bekasi dan EO penyelenggara kegiatan dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Kurangnya promosi dari pemerintah dan EO pelaksana membuat acara ini kurang diminati masyarakat. Mungkin ini hanya kepentingan bisnis, mereka tidak mau rugi untuk promo dan membiarkan penyewa lapak yang merugi,” tandasnya.
Beredar kabar beberapa isi acara unggulan yang sedianya digelar dan sudah di anggarkan dalam Bekasi Expo 2017 tidak diadakan. Salah satunya adalah program hiburan musik yang rutin tayang pagi hari pada stasiun televisi swasta. (BG)