BEKASI UTARA- Seni tradisi dikabarkan tidak mendapat ruang di ajang Bekasi Expo 2017 yang menjadi rangkaian event HUT Kota Bekasi ke 20. Hal tersebut dikeluhkan oleh salah satu pegiat budaya Bekasi.
Kurnia Waluya, salah satu pegiat budaya Bekasi, mengatakan bahwa, pihaknya sempat bertemu dengan pengelola acara. “Kita waktu itu ketemu di kantor mereka di Summarecon,” katanya kepada B’Guide.com pada Jumat (17/03).
Kata dia, setelah pertemuan tersebut, pihaknya kemudian mendiskusikan dengan para seniman, pesilat, dan pegiat budaya Bekasi lainnya.
“Waktu itu disepakati, teman-teman minta disiapkan konsumsi. Ya air mineral, kopi, sama makanan ringan lah. Kita enggak minta bayaran,” tuturnya.
Dari hasil pertemuan bersama, Kurnia mengaku sudah menyampaikan kepada pihak pengelola acara. “Tapi mereka responnya lama. Itu pun bilang kalau mereka enggak bisa memenuhi permintaan kita,” jelas Kurnia.
Lebih lanjut, Ia menilai, permintaannya sangatlah sederhana. Apa yang dimintanya pun kata dia, dirasa wajar. Bahkan, menurutnya wajar juga kalau pun minta bayaran.
“Kita kan cuma minta konsumsi. Transport aja kita mau siapkan sendiri. Teman-teman ini kan berusaha buat lestariin seni budaya Bekasi. Selama ini mereka berusaha mati-matian pake sumber daya sendiri. Menurut saya wajar lah mereka diapresiasi di hajatan HUT Kota Bekasi ini tapi pihak penyelenggara acara kok bilang gak bisa menuhi itu semua,” terangnya dengan raut muka kecewa.
Baca juga : https://bekasiguide.com/2017/03/15/minim-sosialisasi-bekasi-expo-2017-sepi-peminat/
Kalau memang tidak ada anggaran, lanjut Kurnia, ia mempertanyakan balik, kenapa mampu mengundang artis-artis nasional.
“Itu kan ada Badai Kerispatih. Ada Dewi-dewi juga. Artinya anggaran kan ada. Masa bayar artis bisa, buat nyediain konsumsi teman-teman aja enggak bisa. Kan enggak masuk akal. Tapi mungkin memang mereka enggak niat buat kasih ruang ke seniman tradisi Bekasi,” tandasnya. (BK)