ADA yang menarik dalam silaturahmi para ustadz murid KH. Jamalullail, di Sentul, Kamis (06/11/2025). “Menggugah semangat mencintai pesantren adalah kewajiban kita,” kata Ust. Sobana, pemateri.
Mereka para ustadz, katanya, mungkin sudah tahu bahwa peduli dan berkhidmat kepada pesantren itu kewajiban. Tetapi karena kesibukan atau hal lainnya, mereka menjadi lupa. Atau, menunda langkah nyatanya dengan alasan menunggu.
“Padahal, pesantren sudah ada, dan peran mereka ditunggu. Tinggal oke dan memberikan kontribusinya. Sesuai bidangnya,” katanya.
Dicontohkan, di PP Fathul Barri Indonesia, Bekasi, asuhan Almuhaddits KH. Jamalullail terbuka untuk menyalurkan perannya. Entah di bidang apa, sesuai kemampuannya.
Sehingga, katanya, tidak perlu lagi menunggu kecuali melakukan kordinasi dengan pengurus pesantren lalu segera merealisasikan. Apalagi saat ini pesantren tengah butuh peran serta untuk berkhimad kepada guru maupun pesantren.
Acara silaturahmi para ustadz ini diikuti sekitar 30 ustadz yang sudah malang melintang di peta dakwah di Bekasi. Mereka adalah para murid KH. Jamalullail. Mereka para ustadz di bidang fiqh, muamalat, juga qiraat dan lainnya.
Peran serta ke PP FBI bisa diwujudkan dalam pembangunan sarana, pendidikan atau juga yang lain.
Dalam waktu dekat, seperti PP FBI akan menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW yang diikuti para santri dan walimurid. Para ustadz diminta menunjukkan peran serta dalam pelaksanaannya.
Pun juga disampaikan para ustadz yang sudah mengambil peran sebagai orangtua asuh bagi santri yatim dan dhuafa, Para santri ini berprestasi dan perlu dibantu untuk meringankan beban pesantren tentunya.
Para Ustadz yang juga murid KH Jamalullail yang hadir diantaranya Ust. Dedy Damhudi, Ust. Ismail, Ust. Sobana, Ust Djaelani, Ust. Syukur, Ust. M. Edwin, Ust. Faishol Ilahy, Ust. Iid Hidayatullah dan lainnya. Hadir pula H. Muhyidin mantan Sekda Kabupaten Bekasi.
Sementara, KH. Jamalullail menyebutkan jika banyak hal yang bisa diambil perannya dalam pesantren. Seperti menyukseskan program beasiswa calon santri yang berprestasi.
Mereka akan diberikan beasiswa. Sementara para ustadz diminta mencari dan merekomendasikan untuk diberikan bantuan beasiswa tersebut.








