Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Imbas Ada Siswa Keracunan, Pemkot Bekasi Bentuk Satgas MBG

×

Imbas Ada Siswa Keracunan, Pemkot Bekasi Bentuk Satgas MBG

Sebarkan artikel ini

Pemerintah Kota Bekasi membentuk Satuan Tugas (Satgas) guna melakukan pengawasan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan mencegah adanya siswa yang keracunan makanan.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan pembentukan satgas ini melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH) dan Kejaksaan Negeri Kota Bekasi. Hal ini dilakukan untuk mendukung optimalisasi program dari Presiden Prabowo Subianto.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Ya, kemarin sudah dengan Kajari. Karena bagian dari pemerintah pusat untuk melakukan pembuatan tim Satgas. Nah, Satgasnya kan sudah ada dan itu sudah terkoordinasi di seluruh unsur-unsur yudikatif yang ada,” kata Tri dikutip Bekasiguide.com, Senin 6 Oktober 2025.

Tri menyatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan lurah dan camat untuk memantau kebersihan dari dapur SPPG yang berada di wilayah mereka masing-masing.

“Jadi kami sudah meminta mulai dari lurah, camat, dan juga puskesmas melakukan pendampingan, memastikan bahwa secara operasional mereka dalam kondisi yang baik, terutama kebersihannya,” ujarnya.

Tri juga mendorong Dinas Lingkungan agar mau melakukan pemantauan terhadap sampah sisa makanan yang dihasilkan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kami juga mendorong kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk lebih aware terkait sampah-sampah sisa yang dihasilkan dari dapur-dapur yang ada,” tutupnya.

Example 120x600
Peristiwa

“Kemarin sih, kronologisnya saya pulang kerja itu sekitar jam setengah empatan, jam setengah empat. Tiba-tiba pas lagi saya mau buka pintu, ternyata pintu di bawah ini saya melihat udah ada yang ngejebol. Pas saya mau masukin kunci, ternyata pintunya udah kedorong, udah kebuka,” kata Agam dikutip Bekasiguide.com, Jumat 3 Oktober 2025.

Peristiwa

“Jadi awal mula kejadian bahwasannya korban sedang berjalan, kemudian duduk di bangku, kemudian didekati oleh pelaku, baik itu pelaku pertama ataupun juga pelaku kedua dengan modus yang sama, dirangkul kemudian satu tangannya memegang meremas payudara korban,” kata Kapolres.

Peristiwa

“Pelaku menghendaki supaya pembayaran dilakukan via transfer dan tidak harus hari itu juga atau saat itu juga. Tetapi dari korban menyampaikan bawasannya kalau memang ini ketentuannya COD harus dibayar secara langsung. Nah, setelah itu dari pelaku tidak terima, kemudian marah, kemudian masuk ke dalam dan mengambil parang atau samurai,” kata Kapolres.