Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Esai

Shalat di Hijr Ismail

×

Shalat di Hijr Ismail

Sebarkan artikel ini
Chotim Wibowo (IPHI Kota Bekasi)

SEDIKIT lelah setelah tawaf, dengan duduk di dekat maqam Ibrahim. Kaki ini memang harus ektra keras dalam ibadah haji ini. Maka. selagi muda segeralah berhaji.

Memandangi jamaah yang penuh di area tawaf. Desakan itu semakin kuat saat berada di area hajar aswad, yang berada di sudut dekat Multazam.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Sempat berfikir jika tadi sebenarnya saya masuk dalam pusaran penuh jamaah itu ya? Tak tak terasa. Memang berasa penuh tetapi perasaan enjoy saja.

Setelah dirasa lega dan sedikit ngaso, saya mengajak istri mencoba masuk ke Hijir Ismail. Ya dicoba saja sambil berharap diberi kemudahan.

Hijr Ismail adalah area melengkung setengah lingkaran di sisi Ka’bah. Area ini selalu penuh dengan jamaah. Sedangkan pintu masuk hanya berupa celah di ujung, Bisa dibayangkan padatnya jalur masuk ini.

Area Hijr Ismail disebutkan masuk dalam area ka’bah. Sehingga, saat shalat fardhu lokasi ini tidak digunakan sholat. Dikosongkan.

Sedangkan persis di atas area Hijr Ismail ada talang emas. Di lokasi ini, termasuk tempat yang mustajab. Tempat yang tak ada doa yang ditolak. Sholat di Hjir Ismail sama dengan shalat di dalam ka’bah.

Saya beranjak, masuk kembali ke area putaran tawaf. Niat saya ingin masuk ke Hijr Ismail.

Untuk bisa ke jalur masuk memang harus dalam area putaran terdalam. Paling mepet dengan ka’bah. Sambil mengikuti arus putaran jamaah kami mulai berangsur mendekat. Mepet ke jalur masuk.

Sempat tertahan karena jamaah sangat padat. Jamaah yang sudah dari hijr Ismail juga lewati jalur itu. Ah, semoga dimudahkan.

Tetiba arus masuk Hijr Ismail mencair. Eh petugas kebersihan baru saja menyelesaikan tugasnya. Saya ikut arus lagi, sampai masuk ke area Hijr ismail. Alhamdulillah.

Tapi, ini sangat penuh. Kami tak bisa melakukan shalat kalau begini.

Tak disangka, seorang jamaah asal China (dilihat raut wajahnya), melambaikan tangan ke kami. Jamaah itu tampak di tengah-tengah Hijr Ismail. “Sholluuu…,” katanya.

Secepat kita saya mendatanginya. Dia memberikan ruang sedikit untuk sujud. “Shollu,” katanya.

Saya pun berterima kasih, dan mengajaknya bersalaman. “Terimakasih.”

Sepenuh doa kami panjatkan di Hijr Ismail ini. Shalat dua rekaat dan kemudian berdoa.

Saya membayangkan area yang saya ada di sini menjadi tempat istirahat Ismail dan ibunya Siti Hajar. Area yang juga menjadi tempat Ismail saat membantu Ayahnya Ibrahim membangun Ka’bah.

“Terima kasih ya Allah.”

 

Bekasi, 26 Mei 2025

 

Penulis : Chotim Wibowo (IPHI Kota Bekasi)

Example 120x600
Esai

‘Ya Allah, ini putaran terakhir kami. maka ampunilah kami, ampunilah jika selama kami menjadi tamu di sini tak bisa menjadi tamu yang baik. Ampunilah kami, dan terimalah haji kami, dan jadikan haji kami haji yang mabrur.’

Esai

“Sampaikan rindu saya, jika diantara kalian, ada yang pernah menjadi mulia karena menjadi tapakan Rasulullah. Sampaikan rindu kami,” bisik saya.