Masyarakat Kabupaten Bekasi tak perlu khawatir lagi untuk mendapatkan pelayanan jantung. Saat ini, RSUD Kabupaten Bekasi baru membuka fasilitas baru. Yakni Cath Lab, sebuah fasilitas laboratorium modern khusus pemeriksaan penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya.
Layanan Cath Lab di lantai dua RSUD Cibitung ini juga berfungsi untuk penanganan pasien yang mengalami serangan jantung secara mendadak. Penempatan Cath Lab di lantai dua ini sebagai bentuk upaya pengoptimalan penanganan pasien serangan jantung yang terlebih dahulu masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IDG) di lantai satu.
Direktur Utama RSUD Kabupaten Bekasi, dr Arief Kurnia mengatakan terdapat beberapa dokter spesialis yang siaga dalam layanan Cath Lab ini. Diantaranya, empat dokter jantung, dua dokter bedah saraf, tiga dokter radiologi dan satu dokter bedah vaskular.
Selain itu, bagi pasien serangan jantung yang masuk ke IGD untuk pindah ke Cath Lab hanya memerlukan waktu 5 sampai 7 menit.
“Jadi kolaborasi antar dokter. Terutama yang bersifat serangan jantung mendadak. Jadi kalau serangan mendadak itu membutuhkan penanganan yang cepat. Tidak boleh lebih dari 90 menit. Kalau tidak ditangani dalam 90 menit kemungkinan bisa meninggal,” ucap Arief di RSUD Kabupaten Bekasi, Rabu, 11 Desember 2024.
Menurutnya, layanan Cath Lab ini sudah direncanakan sejak empat tahun terakhir. Lantaran, banyak pasien pada poliklinik jantung yang tidak bisa diambil tindakan karena belum adanya fasilitas Cath Lab. Kendati demikian, pelayanan Cath Lab ini belum bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, sehingga hanya dapat diakses pasien umum.
Arief berharap, Pemerintah Kabupaten Bekasi dapat melengkapi beberapa fasilitas penunjang yang dan pelatihan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di Cath Lab ini.
“Sementara buat pasien umum, mungkin nanti kerjasama dengan jamkesda rencananya. Dalam waktu dekat dari perwakilan BPJS akan mempercepat kerjasama. Mudah-mudahan sebelum akhir tahun sudah bisa terlaksana dengan BPJS,” tambahnya.
Sementara Pj Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi mengatakan peralatan medis pada instalasi Cath Lab ini berasal dari Kementerian Kesehatan melalui skema Dana Alokasi Khusus (DAK). Sedangkan beberapa perlengkapan tambahan lainnya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2024. Adapun nilai peralatan medis tersebut mencapai Rp15 miliar.
“Jadi kita sharing, memang karena alatnya cukup lumayan harganya tinggi ini alhamdulillah kita diberikan kepercayaan dan juga bantuan dari pemerintah pusat dari kemenkes melalui skema DAK,” ujar Dedy.
Ke depan, Dedy meminta penanganan pasien penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya pada Cath Lab ini dapat dimaksimalkan. Sebagai kepala daerah, pihaknya akan mengupayakan kerjasama dengan BPJS Kesehatan, tujuannya agar pasien yang tercover BPJS Kesehatan dapat mengakses pelayanan di Cath Lab tersebut.
“Kalau lima sampai tujuh menit menurut saya terlalu lama. Saya ingin yang tercepat dan yang terbaik. Karna keluarga pasien akan melihat respon kita sebagai pelayan. Kabupaten Bekasi selama beberapa tahun sudah UHC ya. Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa direalisasikan pasien rujukan BPJS bisa mendapatkan layanan Cath Lab. Nanti tolong dievaluasi setiap hari, Cath Lab ini ada antrian rujukan dari mana-mana,” tutupnya.