Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Politik

Ahmad Syaikhu : Tiga Penyebab Mundurnya Kualitas Pendidikan di Jawa Barat

×

Ahmad Syaikhu : Tiga Penyebab Mundurnya Kualitas Pendidikan di Jawa Barat

Sebarkan artikel ini
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie.

Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu memaparkan tiga penghalang kemajuan pendidikan di Jawa Barat.

“Penghalang pertama adalah sistem pendidikan, yang kedua faktor kesehatan dan ketiga faktor ekonomi,” kata Ahmad Syaikhu yang bersama Cawagub Ilham Habibie memenuhi undangan diskusi bersama para pendidik dan mahasiswa di Bumi Silih Asih, Bandung, Jum’at, 08 November 2024.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Dijelaskannya, ketidakseimbangan sistem pendidikan, termasuk soal zonasi, telah membuka peluang terganggunya penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Materi pendidikan juga harus seimbang antara iptek dan imtaq.

“Perlindungan terhadap guru saat menjalankan fungsinya juga harus dipikirkan secara bersama – sama agar para pendidik dapat menunaikan tugasnya dengan tenang, dan tidak serba salah.

“Faktor penghalang dia berupa kualitas kesehatan. Jika kesehatan buruk, kesehatan guru dan siswa buruk, maka akan sangat mengganggu proses pelaksanaan pendidikan, dan akhirnya berpengaruh terhadap out put pendidikan, “ujarnya.

Yang juga menghalangi proses pendidikan secara optimal, kata Syaikhu, adalah faktor ekonomi.

“Ketidakberdayaan secara ekonomi dapat mengganggu dia faktor sekaligus yakni, kesehatan masyarakat dan terganggunya optimalisasi pelaksanaan pendidikan,” paparnya.

Karena itu, tandas, Syaikhu, jika ia dan Ilham Habibie diberi amanah memimpin Jawa Barat, maka semua personal yang mengganggu optimalisasi proses pendidikan akan dicarikan solusi secara komprehensif dan kolaboratif.

Example 120x600
Politik

”Kami Generasi Solidaritas Indonesia (Gensi) didampingi oleh Ormas GRIB Jaya Kota Bekasi hari ini melaporkan ke DKPP dugaan money politik yang dilakukan oleh oknum anggota KPUD Kota Bekasi dan Anggota PPK Kec. Pondok Melati. Apapun yang menciderai proses demokrasi Pilkada di Kota Bekasi tidak bisa dibiarkan, apalagi ini diduga dilakukan oleh oknum-oknum penyelenggara pemilu, yang secara kotor malah bermain untuk mendukung paslon tertentu dan jelas-jelas ini melanggar etik dan perlu disikapi oleh DKPP,” ujar Ketua Generasi Solidaritas Indonesia (Gensi), Garisah Idharul Haq, usai melakukan pelaporan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu di DKPP, Jakarta, Jumat, 06 Desember 2024.