Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Politik

Turnamen Futsal Piala Heri Koswara: Langkah Awal Menuju Sport-Tourism dan Ekonomi Kreatif di Bekasi

×

Turnamen Futsal Piala Heri Koswara: Langkah Awal Menuju Sport-Tourism dan Ekonomi Kreatif di Bekasi

Sebarkan artikel ini

Turnamen Futsal Piala Heri Koswara di regional II kembali bergulir. Delapan tim futsal dari berbagai denominasi gereja di Bekasi mengadu taktik di Lapangan Vidite Futsal, Jatiasih.

Selain ingin memajukan futsal. turnamen ini juga merupakan sebuah langkah kecil untuk menjadikan Bekasi sebagai pusat pendidikan olah raga (sport academy), turisme olahraga (sport-tourism), dan ekonomi kreatif bagi kaum muda.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Berbagai pihak berkolaborasi untuk menyelenggarakan turnamen ini. Pionirnya adalah organisasi Barisan Anak Bangsa (BARNABAS) bersama dengan Heri Koswara, yang kebetulan adalah Ketua Asosiasi Futsal Kota (AFK) Bekasi.

Pada mulanya, niat awal dari turnamen ini sebatas menggalang kesatuan antar gereja. Namun, niatan ini kemudian berkembang melalui serangkaian diskusi.

BARNABAS dan Heri Koswara melihat turnamen futsal bisa menjadi awal untuk mengedukasi warga Bekasi. Olah raga terdiri dari banyak aspek yang bisa dikembangkan secara kreatif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, misalnya.

“Ya, coba kita bayangkan kalau turnamen futsal diselenggarakan secara rutin. Selain sewa lapangan, penjualan makanan, minuman, dan merchandise bisa meningkatkan UMKM, kan?” kata Besli Pangaribuan selaku Ketua BARNABAS dikutip bekasiguide.com pada Minggu, 13 Oktober 2024.

Ide untuk menggunakan olah raga sebagai sarana edukasi bagi pertumbuhan ekonomi kreatif memang menarik. Selain gagasan itu, pertandingan futsal yang berlangsung pun sama menariknya. Turnamen dibuka dengan menyanyikan lagu rohani dan doa dari Rio Simanjuntak dari Barnabas.

Setelah itu,Servasius B langsung tampil trengginas. Mereka melibas POUK Ichtius BDP A dengan skor telak, 8-2. Penampilan apik dari Servasius B terus berlanjut hingga menghantar mereka keluar sebagai juara grup regional II. Sementara, POUK ICHTHUS B menduduki peringkat dua di akhir klasemen.

Namun, hasil akhir bukan segalanya. Antoni Simanjuntak, dari Yayasan Jangkar Kehidupan, mengingatkan tentang menjunjung sportivitas adalah inti dari olah raga. Dalam hal inilah, olah raga memainkan peran sebagai pendidikan karakter.

Dalam gelaran turnamen itu, hadir juga Melva Sihombing, perwakilan dari Heri Koswara. Melva menyampaikan komitmen dari Heri Koswara untuk memajukan futsal Bekasi.

Melva secara terbuka membuka pintu untuk menerima saran dari para pemain demi mengembangkan futsal di Kota Bekasi. Dia memang berharap olah raga bisa dikoneksikan pada hal-hal yang lebih besar.

“Sport academy dan sport-tourism, misalnya, dua hal yang belum kita pikirkan secara serius,” katanya.

Melva menyampaikan bahwa Heri Koswara sangat menaruh perhatian pada dua hal ini. Niat Heri Koswara, seperti yang disampaikan Melva Sihombing, memang perlu mendapat sorotan. Bekasi punya potensi untuk mewujudkan itu karena memiliki Stadion Chandrabhaga.

Coba bayangkan jika lapangan sepakbola berkapasitas 30 ribuan orang ini berhasil disulap sebagai taman hutan kota. Selain untuk pertandingan sepak bola, stadion ini bisa menjadi pusat pendidikan dan pelatihan olah raga (sport academy) dan pusat turisme olah raga (sport-tourism). Potensi ini semestinya memang perlu mendapat perhatian serius.

Turnamen Futsal Piala Heri Koswara pantas mendapat apresiasi. Pasalnya, turnamen ini tidak hanya membicarakan olah raga. Sedari awal, semangat turnamen ini adalah untuk menggalang kesatuan antar gereja.

Heri Koswara kemudian melihat potensi lain. Dia melihat turnamen ini sebagai titik awal untuk memajukan Bekasi dengan mengembangkan sisi lain dari olah raga.

Olah raga, secara khusus futsal, juga bisa berperan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan pusat-pusat pelatihan dan pendidikan.

Apalagi, wisata olah raga itu juga sebuah ide menarik yang perlu ditindaklanjuti karena berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bekasi.

Example 120x600
Politik

“Laporan Hasil Pemeriksaan BPK didapati temuan terkait masalah infrastruktur di Dinas BMSDA dengan salah satu hasil rekomendasinya adalah pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan belanja terkait kekurangan volume pengerjaan infrastruktur yang menjadi tanggung jawabnya sehingga mengakibatkan pengembalian uang sebesar Rp579 juta ke RKUD (Rekening Umum Kas Daerah),” jelas Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Latu Har Hary dikutip bekasiguide.com pada Jumat, 27 Jumat 2025.