Kunjungan Ketum PSI Kaesang Pangarep ke DPP PKS pada Senin, 08 Juli 2024 jelas merupakan manuver politik. Dan sudah pasti, ada komunikasi intensif dibalik panggung sampai dengan kunjungan itu terjadi.
“Dalam perspektif politik praktis, maka wajar hal itu terjadi antar partai politik. Maka, sudah saatnya untuk tidak melihat dinamika politik seperti papan catur; selalu hitam putih.”
Bagi PKS, tentu manuver-manuver belakangan ini, karena selain PSI, PKS juga menerima kunjungan Perindo – maka mesti ada hal strategis yang menjadi pertimbangan PKS guna prognosa ke depan.
“Ini proses pendewasaan dan kematangan PKS, dimana partai ini mampu melepaskan diri dari habit parpol di Indonesia pada umumnya yang seolah bahwa kompetisi itu tak mengenal batas waktu.”
Semua perspektif bisa digunakan untuk menganalisis pertemuan Ketum PSI dan Presiden PKS beserta segenap jajaran pengurusnya. Yang jelas mesti ada fakta-fakta yang serius antar dua partai ini dibalik dengan apa yang dipublikasikan.
“Apalagi kedua partai menyebutkan untuk bekerja sama pada Pilkada di Banten, Lebak, Kota Bekasi dan Jakarta. Ini tentu akan memantik berbagai spekulasi dan menarik untuk dibahas.”.
Sebagaimana lazimnya manuver politik, maka pertemuan PKS dan PSI saya pikir merupakan gerakan politik yang tangkas dan cepat menyangkut ketatanegaraan ke depan
“Tentu didalamnya ada kesepakatan ihwal Pilkada, upaya-upaya bersama memengaruhi kebijakan, opini publik, atau posisi politik kedua partai.”
Jadi kalau paham akan hal itu, tentu wajar-wajar saja, pun kalau kemudian PKS dan PSI berkoalisi di beberapa Pilkada. Sebab, dalam situasi menjelang Pilkada, parpol manapun akan berusaha untuk bekerja sama dan membentuk aliansi guna memperoleh lebih banyak suara pemilih. Gabungan koalisi ini merupakan strategi politik untuk memperoleh sebanyak mungkin suara dalam pilkada.
Dan sejatinya, setiap menjelang pesta demokrasi, termasuk Pilkada, ada begitu banyak pihak yang terlibat lobbying, baik yang mewakili bisnis, lingkungan, atau hak-hak sipil. Mereka semua terlibat dalam manuver politik untuk memengaruhi kebijakan pemerintah kedepannya
Kelompok-kelompok ini menggunakan berbagai cara untuk mempengaruhi pelbagai pihak yang dipandang strategis dengan cara melakukan pertemuan, memberikan kontribusi keuangan kepada kampanye politik, mengorganisir kampanye advokasi, dan lain sebagainya.
Oleh : Imam Trikarsohadi (Wartawan Senior)