Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Metropolitan

Kisah Warga Tinggal di Perumahan Villa Kencana Karangbahagia

×

Kisah Warga Tinggal di Perumahan Villa Kencana Karangbahagia

Sebarkan artikel ini
Kondisi Perumahan Villa Kencana di Karangbahagia, Kabupaten Bekasi

Megah begitu masuk melintasi jalan utama Perumahan Villa Kencana di Karangbahagia, Kabupaten Bekasi. Reklame-reklame iklan komersial kedai kopi, buah-buahan, pusat perbelanjaan menghiasi jalan Tarumanegara menuju blok-blok perumahan.

Villa Kencana Cikarang terbagi menjadi dua tahap pembangunan. Pada tahap pembangunan pertama terletak di belakang sedangkan tahap kedua berada di sebelah kiri Jalan Tarumanegara.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Menuju blok-blok perumahan, rimbunan pepohonan liar menyelimuti rumah-rumah tak berpenghuni. Banyak yang tembok yang retak, pintu yang rusak, lantai yang pecah, hingga jendela yang hilang dicuri. Ratusan rumah tapak yang bertembok batu bata ringan itu kian kusam lantaran tidak ditempati dan terkena sinar matahari.

“Semua rumah disini sudah ada yang punya. Tapi gak ditempatin bertahun-tahun. Kalau blok I, belinya pas masih tanah, udah jadi rumah gak ditempatin,” cerita Nenek Ami (65) saat ditemui bekasiguide.com, di Villa Kencana Cikarang, Karangbahagia, Kamis 20 Juni 2024.

Nenek, anak-anak kecil kerap memanggilnya, ketika hendak membeli makanan atau minuman ringan di warung nasi uduk yang ia dirikan di Jalan masuk blok I Perumahan Villa Kencana. Sejak 2017 Ami tinggal disana bersama anaknya yang bekerja di Cikarang. Selagi anaknya bekerja, Ia memilih membuka warung memanfaatkan sisa lahan yang tak terpakai.

“Dulunya disini semak-semak, dibabatin. Buat warung kecil-kecilan anak-anak jajan kalau sore. Nambah pemasukan juga, daripada cuma di rumah aja,” tambahnya.

Di seberang warungnya, Blok J rumput tumbuh subur hingga menghiasi jendela kamar. Terdapat beberapa rumah tertempel stiker dijual atau lelang. Pada bagian atas pintu terpampang jelas ketentuan bagi pemilik rumah subsidi lengkap dengan logo Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Bank BTN. Bahwa rumah tidak boleh di pindahtangankan atau dijual.

“Yang saya dapet cerita nanya-nanya emang gak ditempatin dari awal emang niat buat investasi,” kata Ami.

Pada satu blok terdapat 28 rumah saling berhadapan dengan dinding yang menempel satu sama lain. Desain dan warna catnya seragam. Menginjakan kaki disini, haruslah hati-hati karena drainase yang tepat berada di depan rumah tapak itu tertutup rumput ilalang. Tak jarang, hewan-hewan liar seperti ular ditemukan warga disini.

“Dalam sebulan ada aja pasti ular atau biawak tiba-tiba keluar ke jalanan,” ucapnya.

Sementara itu, Heru Susanto menceritakan pengalamannya tinggal di rumah tapak selama tujuh tahun ini. Pengalaman pahit yang dialaminya bersama beberapa warga lain adalah soal keamanan. Saat menginjakan rumah subsidi yang ditempatinya kini, dahulu belum memiliki pagar. Dan belum adanya pompa air.

“Warga kalau renovasi atau ngebor air atau spiteng ini selalu ada tekanan intervensi dari mereka yang mengatasnamakan warga setempat. Kita ini harus menggunakan orang yang di tunjuk mereka. Kalau kita gak mau, atau pakai tukang lain, kita yang punya rumah harus membayar ke mereka,” keluhnya.

Menurutnya, dia memilih perumahan Villa Kencana Cikarang ini karena siteplan yang dijanjikan pengembang rumah ini memiliki vasilitas yang lengkap. Mulai dari rumah sakit, pasar hingga sekolah.

Heru berharap, rumah tapak impian bagi para pekerja dan pedagang ini memiliki keamanan tersendiri. “Sebagai masyarakat kami ingin terjamin keamanannya,” tandasnya.

Example 120x600