Sekretaris Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDI Perjuangan Kota Bekasi, Budi mempertanyakan jumlah perolehan suara yang berubah untuk calon legislatif (Caleg) di Dapil 1, khusunya Bekasi Selatan.
Budi menduga ada permainan sehingga terjadi perubahan setelah penghitungan suara selesai dilakukan pada Senin 26 Februari 2024, malam.
Budi mencontohkan, perubahan suara tersebut diantaranya terjadi setelah selesai dilakukan penghitungan suara ada penambahan dari caleg lain yang signifikan. Ada kenaikan suara SS, 25 suara di Pekayon, dan 17 di Kayuringin.
“Saya mempertanyakan kepada penyelenggara pemilu, kenapa ketika penghitungan suara sudah selesai dilakukan, dan sudah dilaporkan saksi partai, ada suara beberapa Caleg PDIP mengalami perubahan yang mencurigakan,” ungkap Budi dalam keterangan tertulisnya pada Selasa 27 Februari 2024.
Budi menjelaskan, berdasarkan temuan tim, dugaan indikasi suara caleg DPRD khususnya Dapil 1 Bekasi Timur – Bekasi Selatan terjadi perubahan, pada tanggal 26 Februari malam berbeda keesokan harinya. Ia mengklaim jumlah suara caleg ada yang bertambah dan berkurang.
Untuk itu, Budi meminta PPK Bekasi Selatan harus benar benar terbuka, transparan dan akuntabel dalam menindaklanjuti masukan dan temuan yang disampaikan oleh masyarakat.
“Seharusnya PPK terbuka, kalau terjadi pembahasan tentang pemilu, justru ini merupakan bentuk fundamental dari wilayah demokrasi. Jangan sampai terjadi seperti di Nganjuk. Adanya penggelembungan suara,” jelasnya.
Akan tetapi, Budi menegaskan, apabila dalam perhitungan ataupun proses rekapitulasi ini tidak ada bentuk transparannya, maka akan lebih bahaya sebab berpotensi muncul asumsi di masyarakat rekapitulasi momentum suara caleg yang dimanipulasi secara terstruktur, sistematis, dan masif.
“Sehingga banyak aspirasi masyarakat untuk caleg yang diinginkan akhirnya terbelokkan oleh oknum yang memanipulasi proses perhitungan suara ini. KPU dan PPK jangan main-main dengan suara caleg. Hati-hati, sudah terjadi di Nganjuk, dan saat ini oknum PPK sudah mengakui jika menggelembungkan suara. Ini tidak boleh terjadi di Kota Bekasi. Kami akan kawal, dan segera kami laporkan dugaan penggelembungan ini ke Bawaslu,” tandasnya.