Ragam cara dilakukan sekolah untuk memperkenalkan jenis permainan tradisional kepada siswanya. Seperti yang dilakukan oleh SMP GPM School Kota Bekasi, melalui kegiatan “Main Yuk” di Pojok Bermain yang berada di lingkungan sekolahnya, hal ini diharapkan mampu menjadi salah satu upaya sekolah dalam melestarikan jenis-jenis permainan tradisional yang ada disekitar kita.
Atik sebagai penggagas Pojok Bermain di SMP GPM School Kota Bekasi mengatakan, saat ini, permainan tradisional tergantikan dengan permainan berbasis teknologi vitual atau digital yang digemari Gen-Z.
“Melalui Pojok Bermain ini mengantarkan anak menjadi makhluk sosial di alam nyata bukan sekadar virtual friends di dunia maya, sehingga nantinya dapat mendorong sensivitas anak atau remaja dari lingkungan terdekat,” ujarnya, Rabu (01/11/2023).
Hal senada diungkap pula oleh Key sebagai eksekutor program. Dengan tegas ia mengatakan bahwa permainan-permainan di Pojok Bermain yang disediakan oleh sekolah dapat membuat anak beradaptasi, kreatif, bergotong-royong dan sportif nyata.
“Mereka dapat berdialog langsung, sehingga akan menumbuhkan sikap toleran jika terjadi perbedaan,” jelasnya.
Kepada Bekasiguide.com, ia menuturkan, beberapa jenis permainan tradisional yang disediakan, antara lain congklak, bola bekel hingga ular tangga.
Selain itu, jenis permainan lainnya adalah permainan edukasi yang mengasah logika siswa, seperti catur, rubik, scrabble.
“Ada juga permainan yang bertujuan untuk mengasah fokus dan konsentrasi siswa, seperti
uno stacko, dart dan puzzle serta skipping bagi yang senang berolahraga,” paparnya lebih lanjut.
Amelya, salah satu siswa yang ditemui saat sedang bermain congklak, mengungkapkan bahwa permainan tradisional tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga sarana pembelajaran untuk memahami nilai-nilai kebersamaan, kerjasama, ketekunan, kejujuran dan persaudaraan.
“Permainan tradisional juga perlu dikembangkan sejak dini agar dapat melestarikan dan mengembangkan budaya asli Indonesia,” tegasnya.
Sementara siswa lainnya, Kanti berpendapat, permainan tradisional dapat menjadi alternatif pilihan agar anak-anak tidak terus fokus bermain gadget. Dengan diadakannya permainan tradisional di sekolah maka sekolah telah ikut berpartisipasi dalam melestarikan dan mewariskan budaya asli bangsa Indonesia.