Mahalnya harga beras membuat warga beralih menggunakan beras murah. Hal ini dilakukan agar mereka bisa tetap mengkonsumsi nasi sebagai makanan utama.
Sri Indarti, salah seorang warga di Kampung Pedurenan, Jalan Padat Karya, kelurahan Durenjaya, kecamatan Bekasi Timur, mengakui harus beralih mengkonsumsi beras murah atau dengan kualitas medium.
“Mau ga mau saya harus beralih menggunakan beras dengan harga yang lebih murah, imbas dari mahalnya harga beras,” terang Sri, Kamis (5/10/2023).
Sambung Sri, meskipun harus mengkonsumsi beras dengan harga murah, dirinya bersyukur masih bisa memenuhi kebutuhan beras untuk keluarganya.
“Alhamdulillah, saya dan keluarga masih bisa mengkonsumsi berasnya,” tuturnya.
Terpisah, Monang salah seorang warga di Jalan Pintu Air, Kelurahan Margamulya, kecamatan Bekasi Utara mengatakan, dirinya lebih memilih beternak ayam petelur sebagai upaya menyiasati mahalnya sejumlah harga-harga kebutuhan pokok mulai dari beras, gula dan lain sebagainya.
“Saat ini saya beternak ayam petelur untuk menyiasati mahalnya sejumlah harga kebutuhan pokok,” katanya.
Selain dinikmati sendiri hasilnya, telur-telur tersebut juga ia jual dengan harga yang jauh lebih murah dari harga yang ada saat ini.
“Terkadang telur-telurnya juga saya jual ke tetangga, tapi dengan harga yang relatif tidak terlalu mahal dari harga di pasaran,” pungkasnya.