BEKASI- Sekelompok mahasiswa meminta Kemendagri melalui DPRD Kota Bekasi agar menempatkan PJ Wali Kota Bekasi yang mengerti dan memahami Kota Bekasi. Aksi ini dipicu setelah Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyebutkan PJ Wali Kota penggantinya dalam apel di lingkungan ASN beberapa waktu lalu.
“Kami meminta Kemendagri untuk menetapkan PJ Wali Kota yang memahami dan mengerti seluk beluk Kota Bekasi. Bukan hanya droping tanpa penilaian lokalitas,” ujar Kordinator aksi Puji Nugraha di depan gedung DPRD Kota Bekasi, Senin, 11 September 2023.
Seperti diketahui tersebar kabar bahwa Wali Kota Tri Adhianto menyebutkan Raden Gani Muhammad yang akan menggantikan dirinya, sementara Mendagri sendiri belum menyatakan siapa yang akan ditetapkan menjadi PJ. Wali Kota Bekasi.
“Kami memandang perlu untuk turun, karena ketetapan itu ada di Kemendagri. Kenapa wali kota Bekasi sudah memastikan dan menyebutkan padahal surat Kemendagri belum ada,” kata aktivis yang biasa disapa Japong.
Japong meminta Kemendagri memberi ruang dan analisa terhadap usulan DPRD Kota Bekasi dan Gubernur Jawa Barat. Seperti diketahui DPRD Kota Bekasi telah mengirim 3 nama Ke Kemendagri di antaranya Koswara (Kadishub Provinsi Jawa Barat); Makmur Marbun (Direktur Produk Hukum Daerah Kemendagri); Kusnanto (Dirut RS Chasbullah Abdul Majid Kota Bekasi).
Sementara Ketua DPRD Kota Bekasi H. M. Saifuddaulah saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa gak DPRD sudah dijalankan dengan mengirim surat ke Kemendagri. Tetapi keputusan akhir ada di pusat atau Kemendagri.
“Kita tinggal tungga keputusan akhir dari Kemendagri. Semoga semua pilihan itu bisa bekerja sama, komunikatif dan sama-sama ingin membangun Kota Bekasi yang lebih baik,” ungkap Saifuddaulah yang dihubungi melalui telpon selular.
Selain aktifis yang turun hari ini. Sebelumnya kelompok aktivis juga mempertanyakan persoalan sosok calon PJ. Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad yang telah dinyatakan oleh Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menjadi PJ. Walikota Bekasi setelah masa jabatan dirinya berakhir pada 20 September 2023. Meski kabar tersebut dibantah oleh Humas Pemkot Bekasi.(elfath)