Pemerintah Kota Bekasi dinilai masih memilik pekerjaan rumah yang mesti segera dibenahi terutama dalam sisi serapan tenaga pendidik atau guru. Demikian diungkapkan oleh Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bekasi di Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023,
Ketua PGRI Kota Bekasi, Dedi Mufrodi mengatakan, pada Masa Bhakti 2023 hingga 2024 mendatang, banyak tenaga pendidik di Kota Bekasi akan memasuki masa purna bhakti atau pensiun.
“Terkait dengan dunia pendidikan di Kota Bekasi, Alhamdulillah dengan tolak ukur pencapaian yang sudah diwariskan melalui restra pendidikan relatif sudah baik. Tapi mungkin kedepan yang perlu dipertahankan dan perlu perbaikan perbaikan terkait penyedia atau ketersediaan tenaga pendidik yang masih perlu diperhatikan,” katanya usai pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 di Gedung Plaza Pemkot Bekasi, Selasa (02/05/2023).
“Karena di Tahun 2023 dan 2024 ini banyak dari guru-guru kita yang mengalami masa purna bakti (pensiun),” imbuh Dedi.
Dikatakannya, serapan tenaga pendidik masih perlu diperhatikan lantaran masih banyak rasio antara tenaga pendidik dan siswa yang tergolong masih belum ideal dalam standar pendidikan nasional.
“Minimal 1 berbanding 15 secara idealnya, paling maksimal 1 banding 20. Sekarang ini kan secara rasio 1 berbanding 30 ini kan masih jauh. Kalau kita bicara dengan standar nasional pendidikan sudah diatur, bahwa untuk SD tiap rombelnya sekian banyak, dan untuk SMP sekian,” ungkapnya.
“Demikian juga untuk SMA seperti itu. Jadi sekarang itu kondisinya masih banyak di sekolah sekolah kita yang jumlah siswa dalam satu rombelnya masih belum memenuhi standar nasional,” tambahnya.
Ia menyampaikan, sebetulnya dalam menyikapi permasalahan serapan tenaga pendidik. Secara perekrutan, kata dia, Pemerintah sudah memberlakukan kebijakan Guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) guna menutupi kekurangan.
Dimana, lanjut dia, dari guru yang masih berstatus Tenaga Kerja Kontrak (TKK) dialihkan untuk menjadi pegawai P3K, sebagai opsinya. Terlebih, menurut pandangannya, juga masih banyak dari guru yang berstatus TKK secara kesejahteraannya masih belum mencukupi.
“Ya walaupun sekarang ada pengangkatan guru melalui jalur P3K itu kan bukan satu satunya upaya, Tetapi P3K itu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan. Karena yang diangkat sebagai Guru P3K notabenenya adalah guru yang sudah mengajar. Jadi tetap terkait dengan kekurangan guru masih perlu diupayakan oleh pemerintah, baik pusat maupun Pemkot Bekasi,” ungkapnya. (Dny/Bams)