Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Pendidikan

Jalankan Safari Ramadhan, Wagub: Santri Salafiyah Termarjinalkan Oleh Negara

×

Jalankan Safari Ramadhan, Wagub: Santri Salafiyah Termarjinalkan Oleh Negara

Sebarkan artikel ini

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, melaksanakan kegiatan Safari Ramadan di Pondok Pesantren Syafiul Ikhwan, Jaticempaka, Pondok Gede, Kota Bekasi, Selasa (21/3/2023).

Pada kesempatan tersebut, UU menyebut bahwa Santri Salafiyah saat ini berada pada posisi termarginalkan oleh negara.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Santri Salafiyah ini termaginalkan oleh negara, karena belum ada APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia) maupun APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) yang secara reguler memberikan bantuan kepada Santri Salafiyah,” kata Uu  kepada wartawan.

Hal tersebut lantas membuat Uu meminta pada Partai Politik untuk turut serta mengembangkan Pesantren.

“Mohon doa restu saya berada di politik, untuk memgembangkan pesantren dan memperjuangkan nasib para santri,” ujarnya.

Selain itu, Uu juga mengimbau masyarakat untuk menyisihkan sebagian harta untuk anak yatim dan piatu.

“Tolong sisihkan sebagian harta untuk anak yatim piatu. Walaupum sudah menjadi tanggung jawab negara, tapi kami terbatas,” ucapnya.

Diketahui, Safari Ramadhan telah dijalankan di 27 Kota dan Kabupaten, dan akan terus berlangsung hingga tanggal 17 Ramdhan berakhir, beriringan dengan Nuzulul Quran.

Example 120x600
Pendidikan

“Kami ingin membentuk generasi yang kuat secara ruhiyah dan cakap secara akademik. Anak-anak kami dididik bukan hanya untuk menjadi pintar, tapi juga berakhlak dan siap menghadapi dunia global,” ujar Suminta selaku Kepala Sekolah SMP Insan Muttaqin dalam wawancara eksklusif dengan bekasiguide.com pada Kamis, 24 April 2025.

Metropolitan

“Data yang kami ada, ada 114 ya. Jadi perinciannya untuk SD itu di Kabupaten Bekasi ada 45, kota Bekasi 45, totalnya ada 90. Kemudian sekolah luar biasa itu di Kabupaten Bekasi ada 2, kota ada 5, totalnya ada 7. SMA itu ada 4 di Kabupaten Bekasi, 5 di kota Bekasi, totalnya ada 9. Kemudian SMK itu ada 5 di kota Bekasi, kemudian SMP ada 3 di kota Bekasi,” kata Abdul.