Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Ekbis

Meikarta Plaza Distrik 1 Primadona Pelaku Usaha

×

Meikarta Plaza Distrik 1 Primadona Pelaku Usaha

Sebarkan artikel ini

CIKARANG- PT Mahkota Sentosa Utama selaku pengembang mega-proyek Meikarta kembali menghadirkan produk baru di awal 2021, setelah sebelumnya sukses menjual habis unit-unit SOHO atau Smart Office Home Office.

“Kami meluncurkan premium commercial area dengan nama “Meikarta Plaza” di Distrik 1. Ternyata, pada launching perdana di Meikarta, Februari lalu, langsung menjadi primadona dan direspons secara antusias oleh para pelaku usaha,” kata Lilies Surjono, ‘Chief Marketing Officer’ Meikarta, di kawasan Distrik 1 Meikarta, Bekasi, Jawa Barat, Senin (01/03/2021).

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Ditambahkan, produk inovatif ini benar-benar yang paling ditunggu-tunggu pelaku usaha, karena ini kali pertama Meikarta menjual commercial area dengan status ‘strata tittle’ atau memiliki, dimana sebelumnya para pelaku usaha hanya bisa ‘leasing’ (menyewa) pertokoan yang ada di Distrik 1 Meikarta.

“Produk ini diluncurkan dalam upaya menjawab kebutuhan pasar pelaku usaha yang menginginkan commercial area yang dapat dimiliki ‘strata tittle’ oleh pelaku usaha di kawasan Cikarang, Bekasi dan sekitarnya,” ungkapnya.

Dengan potensi ratusan ribu penghuni maupun pengunjung Distrik 1 yang sudah ramai, area ini didukung desain yang mewah, modern, ramah lingkungan serta memiliki akses mudah, sehingga membuat produk ini langsung diburu oleh para usahawan dan investor.

“Apalagi harganya yang sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp499 juta (‘exclude’ PPN, mulai dari 38 meter persegi), sehingga menjadikan “Meikarta Plaza” primadona commercial area di kawasan Koridor Timur Jakarta,” ujarnya.

Keunggulan “Meikarta Plaza”

Senada dengan itu, Hyunggun LEE, arsitek kelas internasional untuk proyek ini, menjelaskan, “Meikarta Plaza” menawarkan premium commercial area yang sempurna untuk pelaku usaha, dengan desain modern dan sangat fungsional, dilengkapi dengan ‘outdoor promenade area’ atau area pejalan kaki yang sangat luas, yaitu selebar lima meter. Ini menjadikan area ‘outdoor’ sangat nyaman untuk tempat duduk-duduk ‘cafe’, dimana sangat cocok dengan kondisi saat ini, ketika orang lebih senang untuk duduk-duduk di area outdoor.

“Dengan konsep ‘wide storefront’ (delapan meter), ‘high ceiling’ (3,9 meter), Anda akan memiliki fleksibilitas dan ruangan yang terlihat lebih luas dan rapih, serta dengan konsep ‘full glass window’, membuat toko Anda terlihat modern dan akan hemat listrik, karena dapat pencahayaan maksimal dari luar saat siang hari,” jelasnya.

“Meikarta Plaza” ini juga dihadirkan dengan spek ‘ready to move in’, karena sudah dilengkapi dengan keramik HT 60×60, toilet, tembok yang sudah di-‘finishing’, sehingga nanti pas serah terima, pembeli bisa langsung buka usaha di unitnya.”

Disebutnya lagi, lokasinya sangat strategis, yakni di lantai dasar apartemen Meikarta. Selain itu, menurutnya, terdapat akses sangat mudah bagi pengunjung, karena memiliki area parking yang sangat luas tepat di depan Meikarta Plaza. Sedangkan bagi para penghuni ada in building access.

“Jadi tidak perlu keluar gedung untuk ke “Meikarta Plaza”. Cukup tekan lift ke lantai ground floor dan upper ground, lalu langsung sampai di “Meikarta Plaza”,” katanya.

Menjawab kebutuhan ‘commercial area’

Sementara Lilies Surjono menambahkan, premium commercial business “Meikarta Plaza”, memiliki potensi pasar lebih dari 100.000 orang yang tinggal dan berkunjung ke Distrik 1. Dengan sudah ramainya area komersial Distrik 1 yang telah diisi oleh berbagai tenant ternama seperti Hyfresh, Solaria, Kopi Kenangan, Janji Jiwa, Sour Sally, Imperial Kitchen, Cinepolis, JYSK, Vinyard, Maxcoffee, dan seterusnya, membuat area Distrik 1 sudah memiliiki penggemar sendiri di area Cikarang, dimana telah ada ‘captive market’-nya.

“Perlu diketahui, para pembeli “Meikarta Plaza” ini kebanyakan merupakan kategori end-user, para pelaku usaha yang merupakan generasi milenial, baik yang sudah punya usaha sebelumnya namun ingin membuka cabang di Meikarta, maupun millenial yang baru mencoba usaha, karena di Meikarta ini investasi awalnya terjangkau,” ungkapnya lagi.

Artinya, faktor kestrategisan lokasi “Meikarta Plaza” dan captive market ini menjadi sangat vital untuk potensi usaha serta investasi di Meikarta.

Meikarta Plaza terdiri dari dua tipe. Yaitu “Meikarta Plaza One” yang terletak di lantai dasar berukuran 38 hingga 111meter lersegi dengan harga mulai dari Rp599 juta. Dan kedua, “Plaza Flex” yang berada di lantai ‘upper ground’ berukuran 37 hingga 98 meter persegi, dan harga mulai dari Rp499 juta.

“Kami tak lupa mengucapkan terima kasih kepada konsumen yang telah dengan antusias membeli “Meikarta Plaza”, semoga ke depan bisa bersama membangun kota modern yang maju bersama dengan pelaku usaha di sini, dalam upaya mencukupi kebutuhan warga kota Meikarta. Sekaligus juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru,” demikian Lilies Surjono.

Terinspirasi New York City

Ada satu keunikan lagi menurut, Hyunggun LEE, yakni, sesungguhnya ‘Meikarta City’ terinspirasi dari ‘New York City’, “sebuah kota sibuk yang tak pernah tidur”. “Dari situlah kami terinspirasi untuk mempersembahkan premium commercial area “Meikarta Plaza” (setelah sebelumnya ada produk SOHO), suatu area ritel yang diciptakan untuk mencukupi kebutuhan seluruh penghuni apartemen maupun pengunjung Meikarta District 1, dengan lokasi tepat di lantai dasar apartemen Meikarta. Jadi penghuni tinggal pencet lift turun untuk sampai ke “Meikarta Plaza”, seperti Kota New York yang semuanya serba mudah,” katanya.

Dengan akses yang sangat mudah tersebut, Penghuni maupun Pengunjung akan merasakan “New York Lifestyle” dimana aktifitas belanja kebutuhan ke pertokoan ataupun aktifitas bertemu dengan rekannya di cafe maupun resto akan sangat mudah dan nyaman, menjadi gaya hidup sehari-hari.

“Bagi pelaku usahapun akan sangat mudah untuk berjualan karena dengan ‘spek ready to move in’, ini sangat memudahkan dan dapat langsung berjualan setelah serah terima unit,” tandasnya. (Bams)

Example 120x600
Ekbis

“Dulu ketersedian pasokan biomassa untuk _co-firing_ menjadi tantangan bagi kami. Sekarang, dengan kolaborasi dari berbagai pihak, program ini tidak hanya mampu memanfaatkan lahan kritis dan tidak produktif, tapi juga mampu menghadirkan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, dan menggerakkan ekonomi kerakyatan sirkuler,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 26 September 2024.