CIKARANG- Guna terus memelihara dan menjaga kesiapan operasional Pasukan Gegana menghadapi kejahatan berkadar serta berintensitas tinggi, utamanya yang menggunakan senjata api dan bahan peledak, Pasukan Gegana KorBrimob Polri melakukan latihan besar-besaran di Distrik 1 Meikarta, Lippo Cikarang, Sabtu (20/2/21) pagi hingga siang. Ini merupakan implementasi latihan besar-besaran di medan ‘jungle’ maupun ‘rural area’ atau wilayah perkotaan, khususnya ‘large cities’ atau ‘medium size town’.
“Selama ini pelatihan baru bersifat parsial. Ini pertama kali kami melaksanakan pelatihan dengan judul besar, yakni ‘Urban Warfare’ yang mengintegrasikan beberapa satuan dan spesifikasi kemampuan di dalam tubuh Pasukan Gegana ke dalam sebuah operasi, kata Brigjen Pol Reza Arief Dewanto, S.I.K Komandan Pasukan Gegana Korps Brimob Polri dalam keterangannya.
Tujuan latihan aksi kejahatan berkadar tinggi yg menggunakan senjata api dan bahan peledak berskala besar ini, menurutnya, untuk meminimalisasi jatuhnya korban dari para anggota yang bertugas di lapangan, dimana pergerakannya dalam level tinggi melibatkan kuantitas personel berganda, serta bersifat lebih kompleks, dengan medan area perkotaan.
“Disebut berskala besar, karena kali ini melibatkan seluruh elemen penting dari jajaran Pasukan Gegana, yaitu Satuan Wanteror, Satuan Jibom, dan Satuan KBR didukung Teknologi dari Satuan Bantek,” ujarnya.
“Disamping memberikan pertolongan kepada masyarakat yg menjadi korban banjir, Pasukan Gegana tetap menjaga profesionalisme dengan melaksanakan latihan urban warfare dlm kondisi hujan lebat, ini semua demi memastikan Kamtibmas yg kondusif dlm situasi seburuk apapun”, tegasnya.
Sementara lokasi yang dijadikan titik latihan, ialah wilayah Jabodetabek, yang meliputi salah satunya di kota Meikarta – Cikarang.
Karakteristik Meikarta cocok
Karakteristik Distrik 1 Meikarta sangat cocok untuk jadi area pelatihan strategis ini, karena banyak unsur terpenuhi di sini, melihat banyak sekali gedung-gedung dan dengan suasana perkotaan yang kental, tegas Brigjen Pol Reza Arief Dewanto.
Seperti lokasi lainnya, Meikarta Distrik 1 dipilih, karena memenuhi lima aspek dimensi. “Yaitu, pertama, punya karakteristik jalan jalan-persimpangan-lorong-gang-barikade-blokade; kedua, ada gedung-gedung (‘building’) mulai dari bangunan tinggi sampai dengan low-rise; ketiga, bawah permukaan dan/atau terowongan (‘subway or tunnel’); keempat, ruang terbuka (‘open field area’); dan kelima, antisipasi serangan musuh dari segala arah 360 drajat,” ungkapnya.
Meikarta akan semakin aman
Presiden Direktur Meikarta, Reza Jazwin Chatab, mengucapkan selamat atas suksesnya acara latihan gabungan ini dan terima kasih kepada pihak Pasukan Gegana atas dijadikannya Distrik 1 Meikarta sebagai arena Pelatihan ‘Urban Warfare’ berskala besar ini.
“Kami dan para penghuni serta pengunjung di Meikarta tentu akan semakin merasa terjamin keamanannya, karena mendapat atensi yang luar biasa dari Kepolisian, khususnya Gegana sebagai pasukan elite Indonesia. Hal ini pasti juga menjalar dirasakan oleh warga sekitar, baik di Distrik 1 Meikarta dan kawasan Bekasi pada umumnya,” harapnya.
Sebagaimana diketahui, sejak pagi sekitar jam 08.00 WIB ratusan warga Distrik 1 Meikarta dan pengunjung, termasuk calon konsumen benar-benar mendapat ‘surprise’ disuguhkan ‘pertunjukan latihan aksi kejahatan berkadar tinggi yg menggunakan senjata api dan bahan peledak’ layaknya di film-film ‘action’.
Ketika proses perburuan kriminal bersenjata berlangsung yang diwarnai rentetan tembakan bertubi-tubi dari kedua belah pihak, para warga spontan berjongkok, malah ada yang tiarap dengan pengawasan dan pengamanan ketat dari aparat. Tapi tak sedikit juga yang merekam detil peristiwa tersebut dan ditayangkan via media sosialnya.