Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Metropolitan

Jaga Ketahanan Pangan, PLN UP3 Bekasi dan Yayasan Baitul Mal Salurkan Paket Sembako

×

Jaga Ketahanan Pangan, PLN UP3 Bekasi dan Yayasan Baitul Mal Salurkan Paket Sembako

Sebarkan artikel ini

BEKASI- Yayasan Baitul Maal (YBM) PT PLN (Persero) UP3 Bekasi terus berkomitmen mendukung upaya pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19).

PLN tidak hanya menjaga pasokan kelistrikan agar tetap andal tetapi juga menyalurkan bantuan berupa paket sembako untuk menjaga ketahanan pangan warga Bekasi di tengah pandemi Covid-19.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement
Manajer PLN UP3 Bekasi, Ririn Rachmawaradini memberikan bantuan langsung kepada warga di sekitar wilayah kerjanya.

Terkait hal tersebut, Manajer UP3 Bekasi, Ririn Rachmawaradini mengatakan, kegiatan yang dilakukan merupakan bentuk kepedulian PLN UP3 Bekasi kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

“PLN Peduli dan YBM PLN bersinergi berikan bantuan dalam program ketahanan pangan,” terangnya kepada bekasiguide.com pada Rabu (20/05/2020).

Ia menjelaskan, program ketahanan pangan berupa paket sembako diberikan kepada masyarakat miskin yang berada di wilayah kerja PLN UP3 Bekasi dan ULP-ULP di bawahnya.

“Program ketahanan pangan ini merupakan tindaklanjut PLN atas Kepres nomor 12 tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Covid-19 sebagai Bencana Nasional,” jelas Ririn.

“Bantuan yang kita siapkan berupa 550 paket sembako, santunan untuk 50 anak yatim dan 50 orang guru ngaji serta marbot masjid,” tandas Ririn Rachmawaradini. (bams)

Example 120x600
Metropolitan

“Total ditanggal 3 Oktober itu kita melakukan pemeriksaan sikologis dan pemeriksaan pekerja sosial itu kepada empat korban. Hasilnya itu kita sampaikan ke polres yang akan menguatkan bukti. Kalau diundang-undang TPKS dijelaskan alat bukti itu selain pengakuan korban, visum ada juga surat keterangan ahli baik oleh psikolog klinis, psikiater atau kedokteran jiwa,” kata Fahrul di Cikarang Pusat, Selasa, 08 Oktober 2024.

Metropolitan

“Ternyata stok yang masuk tidak sebanding dengan permintaan artinya suplainya lebih tinggi dari pada demain ternyata mengakibatkan harga hampir 80% harga dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET),” ucap Helmi di Tambun Selatan, Rabu, 02 Oktober 2024.