Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Metropolitan

Over Supply, Pemkot Mulai Batasi Pembangunan Apartemen

×

Over Supply, Pemkot Mulai Batasi Pembangunan Apartemen

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. (istimewa)

BEKASI- Pemerintah Kota Bekasi mulai membatasi pembangunan gedung bertingkat atau apartemen di wilayahnya. Pemicunya karena penyediaan lahan sudah melebihi kapasitas atau over supply.

Kabid Perencanaan pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi, Erwin Guwinda mengatakan, terdapat alasan lain selain lahan yang menipis. Yaitu, keberadaan apartemen justru dihuni oleh kalangan menengah atas.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Padahal, keinginan Pemerintah Kota Bekasi, keberadaa apartemen dapat dihuni oleh kalangan menengah kebawah. Apalagi, harga apartemen cukup mahal di Kota Bekasi sehingga tidak terjangkau dengan masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan.

“Sehingga, program pemerintah daerah memberi hunian dengan harga terjangkau belum tepat sasaran,” kata Erwin, Kamis (20/2/2020) saat dihubungi melalui sambungan selularnya.

Menurut dia, pembatasan pembangunan apartemen ini sudah dirancang sejak dua tahun lalu. Pada 2018 silam, pemerintah telah menginisiasi hingga tahun 2019 lalu terjadi kesepakatan bulat.

Rekomendasi pembatasan itu melihat beberapa faktor yang terjadi belakangan ini. Pertama kata Erwin, pendirian apartemen kerap membuat sistem dan alat transportasi bertambah.

Tidak dipungkiri, pemilik apartemen kebanyakan juga membawa kendaraannya ke huniannya. Akibatnya, pertumbuhan kendaraan di Kota Bekasi juga semakin besar. Parahnya lagi, penghuni apartemen mayoritas melakukan aktivitasnya di Jakarta.

“Jadi di apartemen itu hanya untuk tidur, model transit karena tinggal di Jakarta lebih mahal. Kota Bekasi dipilih daripada kota-kota lain yang berdampingan dengan Jakarta memiliki akses lebih startegis,” ujar dia.

Sejauh ini, ketinggian bangunan apartemen saat dibangun tetap diawasi. Hal itu mengacu kepada standar Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Pendirian apartemen juga diikuti dengan pendirian Transit Oriented Development (TOD). Di Kota Bekasi ada empat TOD berikut apartemen yang dibangun, di antaranya di Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II dan Bekasi Barat.

TOD merupakan pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran. Karena, terdapat berbagai macam fasilitas di dalamnya yang terintegrasi dengan transportasi umum seperti LRT, kereta Commuter Line dan bus.

Berdasarkan data ada sekitar 20 apartemen siap huni di beberapa kecamatan seperti, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Medansatria, Jatisampurna, Pondokgede, Jatiasih dan sebagainya. Rata-rata satu apartemen membangun 5.000-8.000 kamar dan berdiri di tempat strategis seperti pusat kota atau perbatasan dengan daerah lain.

Kekinian, terdapat tiga apartemen yang pembangunannya mangkrak beberapa tahun belakangan ini. Tiga apartemen itu, yakni Apartemen City Terrace di Jalan Ratna Pondok Gede, Apartemen 48 Bekasi City Center di Bekasi Utara, dan Apartemen Grand Cut Meutia. (kub)

Example 120x600
Metropolitan

“Kami sudah jaminkan yaitu tadi anak yang ketiga ini kan ada yang besok baru masuk SD, yang kedua naik kelas tiga, dan yang pertama juga naik kelas lima SD, jadi nanti akan disiapkan oleh Dinas Pendidikan kita akan tempatkan di sekolah yang ada SD dan SMP sudah menjadi komitmen,” kata Tri dikutip Bekasiguide.com, Kamis 3 Juli 2025.

Metropolitan

“Alhamdulillah, hari ini kami dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota Bekasi. Tugas ini memang tugas kita sehari-hari dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kemudian, hal-hal yang menyangkut kepada penyelamatan tentunya lebih diutamakan,” kata Abi dikutip Bekasiguide.com, Senin 30 Juni 2025.

Metropolitan

“Ini satu apresiasi pemerintah Kota Bekasi kepada para petugas yang begitu responsif dan tentu tidak memilih-milih terkait dengan tugas pokok dan fungsinya. Karena kalau berdasarkan tugas-tugas fungsinya, itu bukan bagian dari tugas-tugas pemadam kebakaran secara tupoksi, tapi lebih mengutamakan tugas-tugas kemanusiaan,” kata Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto dikutip Bekasiguide.com, Senin 30 Juni 2025.