SUKABUMI- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi, Jawa Barat, terus meningkatkan cakupan pelayanan air bersih kepada masyarakat di wilayah Kabupaten dan Kota Bekasi.
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Usep Rahman Salim mengatakan, PDAM milik bersama Pemkab dan Pemkot Bekasi. Sehingga, pelayanannya meliputi dua wilayah pemerintahan di Bekasi.
“Pelayanan yang saat ini ada beberapa fase, pertama adalah tahun 1979 bahwa berdiri pelayanan air bersih yang dilakukan oleh BPAM dan PDAM. Kedua tahun ’87, yaitu bergabunglah dengan pemekaran wilayah kota yang berada di pelayanan kota yang tadinya Kabupaten Bekasi, yaitu dikelola bersama oleh pemerintah kota Bekasi dan pada saat pada saat itu pelayanannya di bawah 10.000,” kata Usep, di sela-sela kegiatan media gathering di Caldera, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (20/12/2019) malam.
Menurut Usep, jumlah pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi sekitar 250 ribu sambungan langganan (SL). Kapasitas produksi air bersih sekitar 3 ribu per detik. Dalam business plan PDAM tahun 2018 sampai 2023, ditargetkan akan ada penambahan pembangunan instalasi pengelola air (IPA) dan penambahan pelanggan setiap tahun.
“Maka pada tahun 2023, jumlah pelanggan ditargetkan sebanyak 420 ribu SL dengan kapasitas produksi sekitar 4 ribu liter per detik, setara dengan jumlah pelanggan PAM di Jakarta,” ujarnya.
Dengan perencanaan dalam business plan tersebut, ditargetkan cakupan pelayanan khususnya di Kabupaten Bekasi, setidaknya 70% masyarakatnya sudah terlayani air bersih pada 2023.
“Hingga saat ini, kami baru melayani sekitar 40% dari jumlah masyarakat sekitar 5 juta jiwa. Jadi, masih jauh dari harapan kita,” kata dia.
“Walaupun belum maksimal, jajaran direksi sangat berterima kasih kepada teman-teman bahwa tadi yang disampaikan bahwa dapat terkoreksi informasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh teman-teman media mengenai jasa layanan ini yang terus-menerus kita lakukan secara maksimal,” sambungnya. (Lis)