BEKASI- Lagi. Nama ruas jalan di Kota Bekasi kembali dijahili kelompok yang tidak bertanggungjawab di aplikasi pencarian lokasi Google Maps, Selasa (29/08). Tak tanggung, bahkan kali ini nama sebuah gang di Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara diubah menjadi nama alat kelamin perempuan.
Sebelumnya pada Senin (07/08) lalu, nama Jalan Dewi Sartika di bilangan Bekasi Timur berubah menjadi Jalan Dewi Persik, nama pedangdut tanah air. Pemerintah setempat akhirnya memprotes hal tersebut hingga akhirnya pihak google indonesia kembali melakukan perubahan.
Berdasarkan pemantauan saat ini gang yang berdekatan dengan kawasan Jalan Pejuang tersebut tiba-tiba berubah nama menjadi Gang M**** Asin. Gang tersebut bisa ditempuh melalui Jalan Ir. H Juanda, Bekasi Timur, menyeberangi rel kereta api di samping Stasiun Bekasi. Gang tersebut bisa ditemukan di sebelah barat jalan tersebut sekitar 1 kilo meter.
Akub, seorang tukang ojeg pangkalan mengaku kalau gang tersebut memang bukan jalan umum. Namun, Ia kaget lantaran mengetahui gang tersebut justru dinamai dengan nama yang tidak pantas.
“Itu sih sengaja mau merundung Kota Bekasi. Masa ada orang tidak sengaja tapi bisa menamai jalan dengan nama yang tidak pantas begitu,” sesal Junaedi kepada bguide.com, Selasa (29/08).
Junaedi meminta, pemerintah Kota Bekasi tidak tinggal diam melihat hal tersebut. Sehingga, kelompok yang menyarankan (suggest) untuk penamaan jalan pada google maps tidak merasa berhasil membuat bahan rundungan pada Kota Bekasi.
“Jangan didiamkan dong, kemarin Jalan Dewi Sartika diganti jadi Dewi Persik. Ini lebih parah nama alat kelamin perempuan kok dijadikan nama jalan,” kata dia.
Sementara, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bekasi, Titi Masyrifahati menyampaikan, pihaknya saat ini sudah menelusuri ke gang yang diberi nama tak pantas. Di lokasi tersebut tim tidak menemukan jalan atau gang yang dimaksud.
“Hanya ada rumah, ini murni ada orang iseng,” kata Titi melalui pesan singkat.
Titi menjelaskan, sama seperti sebelumnya pihaknya akan melaporkan masalah pergantian nama jalan tersebut pada pihak ‘Google’ Indonesia. Bahkan, pihaknya juga berupaya melayangkan keberataan secara serentak bersama Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) lainnya. Agar penyataan keberatan tersebut dilakukan secara masif. Sehingga perwakilan Google yang ada di Indonesia pun cepat menanggapi.
Untuk itu, pihaknya saat ini tidak bisa berbuat banyak selain menunggu jawaban dari pihak Google, Inc. Sebab yang berwenang mengganti kembali nama jalan tersebut hanyalah pemilik perangkat lunak aplikasi tersebut. “Kami berharap tidak lama ya, jumlah user yang protes saat ini masih kita himpun,” imbuh dia.
Pemerhati Sosial Kota Bekasi, Hamludin menyampaikan, sebetulnya perubahan nama jalan dapat menimbulkan kebingungan masyarakat. Khususnya, mereka yang mencari alamat kerabat, teman kerja atau pengiriman di jalan tersebut.
“Tentu punya imbas secara langsung pada warga,” kata Hamludin.
Hamludin menjelaskan, informasi jalan yang diubah dengan sengaja dapat merusak citra Kota Bekasi. Apalagi jika nama jalan yang diganti melanggar azas kesopanan. Dampaknya tentu akan menjadi bahan rundungan di media sosial atau saluran informasi lainnya.
Karena itu, pemerintah harus pro aktif melaporkan peristiwa tersebut ke layanan google maps agar peristiwa serupa tidak terulang. Pemerintah dan masyarakat bisa melakukan perbaikan nama jalan yg berubah dengan masuk ke akun google (petunjuk memperbaiki nama jalan yg berubah telah tersedia di mesin pencari google)
“Jangan sampai berlarut. Sebab Ini sudah merusak cita-cita pembangunan sesuai dengan visi Ihsan, yg dimaknai masyarakat religius,” tukas dia. (BK)