Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Metropolitan

Harga Rumah Mahal, Ratusan Keluarga Pilih Ngontrak

×

Harga Rumah Mahal, Ratusan Keluarga Pilih Ngontrak

Sebarkan artikel ini
Demografi (Ilustrasi. Net)

BEKASI- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi mencatat jumlah keluarga di wilayah setempat mencapai 599.070. Dari jumlah tersebut, keluarga yang memiliki rumah mencapai 366.070, sisanya 233.000 masih tinggal di rumah kontrakan.

Hal ini dipicu mahalnya harga rumah di wilayah tersebut, sehingga mengontrak rumah petak menjadi alternatifnya.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Kepala BPS Kota Bekasi, Slamet Waluyo mengatakan, jumlah penghuni rumah kontrakan diproyeksikan terus meningkat, seiring dengan pernikahan yang menambah jumlah keluarga baru.

“Harga rumah menjadi pertimbangan mereka menyewa rumah kontrakan,” kata Slamet pada Minggu (11/06).

Meski demikian, menurutnya, hal ini tidak terlalu berisiko terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Bahkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bekasi pada 2016 lalu mencapai 79.95 persen.

“IPM di bawah 60 masuk kategori rendah, lalu IPM 60 sampai 70 itu sedang. Sementara kalau 70 persen sampai 80 persen itu tinggi,” katanya.

Slamet mengungkapkan, indikator IPM berdasarkan tiga indikator yakni kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Artinya, ketiga faktor tersebut di Kota Bekasi cukup bagus dibanding di daerah lain.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Junaedi menjelaskan, tidak semua pengontrak rumah sewa masuk kategori orang yang tidak mampu. Menurut dia, ada juga orang yang tinggal mengontrak karena kebutuhan pekerjaan.

“Mayoritas pengontrak rumah sewa adalah pendatang. Akibat tidak memiliki lahan untuk membangun rumah, mereka lebih memilih mengontrak sementara,” tandasnya.(BK)

Example 120x600
Metropolitan

“Di DP3A kita memiliki tenaga pendamping khusus, konselor, pekerja sosial, psikolog gitu. Tapi memang kita dari segi ketenagaannya masih kurang, jadi sebenarnya kita ingin kalau ada kasus pelecehan ataupun KDRT bisa ditangani secepatnya. Tapi emang keterbatasan tenaga yang kita miliki harusnya cepat jadi tidak,” kata Titin dikutip Bekasiguide.com, Jumat 11 Juli 2025.