Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Ekbis

Nikmatnya Nasi Jengkol Bekasi ala Ibu Nona

×

Nikmatnya Nasi Jengkol Bekasi ala Ibu Nona

Sebarkan artikel ini
Nasi jengkol Ibu Nona.

Bekasi Selatan- Jengkol. Mendengar namanya pasti kita langsung membayangkan bau dari sayuran yang satu ini. Yang muncul seketika pasti, bau! Maklum, usai mengkonsumsi jengkol akan menimbulkan bau tak sedap. Baik bau mulut maupun saat buang air kecil. Sehingga sebagian orang merasa geli ketika disajikan makanan yang menggunakan bahan dasar atau campuran jengkol. Tapi tidak bagi warga Betawi dan Sunda, yang menjadikan sayuran yang satu ini salah satu makanan favorit.

Berangkat dari sana, Ibu Nona Aliah, yang berpforesi sebagai guru di salah satu SMA Negeri di Kota Bekasi ini mulai mencoba mengolah jengkol menjadi bahan utama kuliner yang cukup disukai. Di tangan perempuan asli Bekasi ini, jengkol menjadi makanan yang lezat. Setelah melalui serangkaian test food yang awalnya hanya untuk konsumsi keluarga namun sebagian besar menyarankan hasil olahanya untuk dipasarkan.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Lalu, wanita berhijab yang memiliki hobi memasak ini, setelah melalui perhitungan panjang antara memasarkan dan tidak, akhirnya memberanikan diri mengambil keputusan untuk menjajakan hasil olahannya kepada masyarakat luas dengan mencoba peruntungan merintis usaha sampingan berjualan “Nasi Jengkol Khas Bekasi”.

“Saya lihat di Kota Bekasi belum ada rumah makan atau warung yang yang melirik khusus menawarkan jengkol sebagai menu utama, kebetulan saya hobi memasak lalu mecoba buka deh kecil kecilan Nasi Jengkol Khas Bekasi,” ujarnya kepada ibek.com, Sabtu (08/10), sembari mengatakan kalau hari ini adalah jualan perdananya di area GOR Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.

Nona menjelaskan, manfaat Jengkol belum banyak diketahui oleh masyarakat umum, sangat sayang kata dia, padahal sayuran ini cukup ampuh untuk menjaga kesehatan tubuh. Jengkol, lanjut dia, menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia karena teksturnya yang empuk bila dimasak dengan benar dan rasanya sangat khas. Jengkol sering dihidangkan sebagai lauk atau menu utama. Kini semakin kreatifnya masyarakat kita, jengkol pun dapat diolah sebagai cemilan, sebut saja kripik jengkol.

“Saya juga terinspirasi oleh Udin Kombo yang sukses berjualan gabus pucung, sehingga berani mencoba merintis usaha sampingan jualan nasi jengkol khas Bekasi,” ujar Nona.

Lanjut Nona, untuk menjaring konsumen, dirinya juga memberikan diskon kepada para pembelinya namun dengan syarat, pembeli harus menggunakan bahasa inggris. Kata Nona, pembeli dapat memilih 3 menu yang ditawarkan seperti gulai Jengkol, Semur Jengkol dan Jengkol Balado, dan harganya pun kata dia relatif sangat terjangkau, ia hanya mematok Rp10 ribu per porsi.

“Kebetulan kan saya ngajar siswa kelas 3 di SMAN 12 Kota Bekasi sebagai guru bahasa inggris, jadi kalau ada yang beli pakai bahasa inggris akan saya kasih diskon 50 persen,” katanya sembari promosi.

Lebih lanjut Nona mengatakan, oleh karena pada hari biasa dirinya memiliki aktifitas sebagai pendidik yang harus ngajar murid muridnya, maka diputuskan hanya berjualan pada Sabtu dan Minggu. “Ya, saya kan kerja, jadi bukanya Sabtu dan Minggu saja mas. Tapi, saat ini saya sedang ngajarin orang yang buat bantu bantu, do’a in aja biar nanti buka setiap hari,” harapnya.

Example 120x600
Ekbis

“Melalui inisiatif sosial dan pemberdayaan ekonomi lokal, LPCK berkomitmen menjadi bagian dari solusi jangka panjang. Kami ingin menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” ungkap Marlo dalam keterangan resminya dikutip bekasiguide.com pada Senin, 15 September 2025.

Ekbis

“Kami merasa bangga karena Lippo Cikarang bisa ikut andil dalam meningkatkan perekonomian lokal di Kabupaten Bekasi. Melalui kegiatan seperti Etalase UMKM Lokal ini, kami ingin membuka peluang yang lebih luas bagi pelaku UMKM untuk tumbuh dan dikenal oleh masyarakat luas. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk terus hadir dan berkontribusi secara berkelanjutan dalam pembangunan masyarakat yang mandiri dan sejahtera,” ujar Marlo dalam keterangan resminya, dikutip bekasiguide.com, Selasa, 26 Agustus 2025.

Ekbis

“Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat adalah kunci dalam mempercepat penerapan prinsip industri hijau. Melalui partisipasi di AIGIS 2025, kami berharap forum ini dapat menghasilkan kebijakan yang jelas dan terukur sehingga seluruh pelaku industri baja dapat bersaing dalam level yang setara,” ujar Ivan dalam keterangan resminya dikutip pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Ekbis

“Indosat terus menjaga komitmennya untuk menciptakan nilai jangka panjang dengan dukungan dan dedikasi yang konsisten dari seluruh pihak yang terlibat. Kami melanjutkan komitmen untuk berfokus pada keberlanjutan profitabilitas, peningkatan efisiensi operasional, dan terus berada pada transformasi menuju AI TechCo. Namun yang terpenting, kami tetap fokus pada tujuan besar kami: memberdayakan Indonesia melalui teknologi yang inklusif,” kata Vikram.