Rawalumbu- Warbyasah… Ya, makna dari ungkapan yang sering diucapkan remaja gaul masa kini. Warbyasah arti kata luar biasa. Kini Warbyasah dijadikan brand untuk penganan jenis martabak yang di pelopori remaja kreatif, Rino (23) dengan membuka usaha perdananya di bilangan Rawalumbu, Kota Bekasi.
Rino menuturkan, dengan menyematkan kata kata Warbyasah, ia menjamin kalau olahan martabaknya benar benar mini dan luar biasa rasanya. Ukuran dari martabak yang di sajikan kata dia, sengaja bentuk mini karena ingin menampilkan yang berbeda dengan martabak yang banyak di jual.
“Varian topping yang diberikan juga beragam. Mulai dari selai blu berry, selai strawberry, mesis coklat, sampai mesis rainbow hingga menggunakan selai coklat ovaltime dan lain nya. Beragam toping itu kita bentuk secara menarik sehingga dilihat menarik untuk di cicipi,” tutur Remaja yang baru saja menyelesaikan study di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP) kepada ibek.com pada Sabtu (04/02).
Rino melanjutkan, untuk harga jual martabak mini sendiri dimulai dari ukuran berdiameter 7 sentimeter dengan harga jual Rp.2.000 hingga Rp.2.500 rupiah perbuah. Selain itu, kata Rino, untuk konsep sendiri lebih kepada street ffood, dan pangsa pasar sendiri menyasar kalangan anak anak hingga anak muda.
“Konsep street food kedai martabak mini ini dapat ditemui di jalan Dasa Darma Jembatan 3 perumahan Rawalumbu. Dan, kedai martabak mini Warbyasah buka dari sore hingga malam hari,” ungkapnya.
Selain itu, Rino sedikit promosi, melengkapi usahanya, di kedainya juga dipajang aneka peliharaan yang disukai anak anak kecil. Sambil menunggu martabak mini matang, pembeli bisa melihat lihat atau sekadar memberi makanan ke hewan peliharaan di kedai Warbyasah.
“Bagi pembeli yang ingin mampir ke kedai Warbyasah, jangan lupa untuk bawa anak atau keponakan karena kita juga ada berbagai hewan peliharaan seperti landak, marmut dan ikan,” ucapnya.
Rino melanjutkaan, pihaknya juga menerima pesanan untuk berbagai acara seperti pernikahan, arisan, atau apapun dengan harga terjangkau.
Lebih lanjut, Rino mengungkapkan, di pilihnya konsep martabak mini ini, setelah ia melihat kondisi saat ini atau lebih merujuk kekinian. Artinya, kata Rino, sengaja mengikuti jaman.
“Meskipun bentuknya mini, namun omset yang kita dapatkan terbilang lumayan. Dalam sehari kita bisa menjual sebanyak 250 buah martabak mini. Kalau weekend bisa lebih,” tandasnya.