Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Metropolitan

DP3A Sebut Kasus Pelecehan Anak di Kabupaten Bekasi Meningkat

×

DP3A Sebut Kasus Pelecehan Anak di Kabupaten Bekasi Meningkat

Sebarkan artikel ini

Angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Bekasi menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang tahun 2025. Berdasarkan data yang dicatat oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi, tercatat ada kasus yang 178 kasus kekerasan terhadap anak.

(Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi, Titin Fatimah mengatakan jumlah ini naik dibandingkan periode tahun 2024. Namun, ia belum bisa memastikan angka kasus yang bisa dijadikan kalkulasi pertahunnya.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“178 kasus itu meliputi kasus kekerasan perempuan dan anak, ini tren nya meningkat, kalau dibandingkan dengan tahun kemarin, itu kasusnya 293. Sementara tahun ini kan sudah 178-an kan belum akhir tahun,” kata Titin dikutip Bekasiguide.com, Kamis 10 Juli 2025.

Titin menyatakan, adapun penyebab anak yang menjadi korban kekerasan seksual biasanya bermula dari KDRT.

“Jadi memang fenomena yang terjadi itu kan kehidupan itu kebanyakan di lingkungan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Itu bisa jadi karena memang sifatnya berawal dari KDRT, nah itu berimbas kepada anak,” jelasnya.

Merespons kondisi tersebut, pemerintah daerah membentuk tim layanan PPA yang ditempatkan di tingkat desa dan kecamatan. Hal ini dilakukan untuk memasifkan sosialisasi mengenai Undang-undang No. 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

“Memang kalo pencegahan itu sudah kita lakukan berbagai upaya , kita kan punya layanan PPA di tingkat kecamatan. Ada juga satgas SAPA di tingkat desa,mereka benar-benar turun di kegiatan yang ada di desa. Semisal contohnya posyandu, PKK,” tuturnya.

Example 120x600
Metropolitan

“Kami hadir untuk memberikan edukasi tentang SP4N-LAPOR dan Lapor Aa Bupati sebagai sarana resmi aspirasi warga. Sosialisasi ini penting agar masyarakat tidak hanya tahu, tapi juga aktif menggunakan,” ujar Kepala Bidang IKP, Rhamdan Nurul Ikhsan dikutip bekasiguide.com pada Jumat, 18 Juli 2025.