Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi mulai serius mengintegrasikan teknologi digital dalam dunia pendidikan. Salah satunya dengan menggelar Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) bagi para guru SMP se-Kota Bekasi. Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama lima hari, salah satunya dipusatkan di SMPN 34 Bekasi, Jatimekar kecamatan Jatiasih.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnaen, menegaskan bahwa guru perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama di era digitalisasi.
“Guru harus bisa mengoperasikan AI untuk menunjang kinerja dan mengimplementasikannya dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan koding dan AI, pembelajaran bisa lebih menyenangkan dan relevan dengan kebutuhan siswa masa kini,” ungkap Alexander kepada bekasiguide.com pada Rabu, 17 September 2025.
Pelatihan ini bertujuan untuk membekali guru dengan kemampuan membuat video, gambar, musik berbasis AI, serta pengenalan dasar koding. Menurut Alexander, pemahaman dasar ini penting agar guru tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu mengembangkan inovasi pembelajaran.
“Harapan saya, ilmu yang diperoleh guru bisa diimplementasikan dalam keseharian di sekolah. Memang tidak semua langsung menguasai, tapi setidaknya punya bekal dasar untuk terus mengembangkan diri,” tambahnya.
Program KKA sendiri merupakan bagian dari kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) yang mengintegrasikan koding dan kecerdasan artifisial dalam sistem pendidikan. Tujuannya membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21: berpikir kritis, kreatif, literasi digital, serta etika penggunaan teknologi.
Alexander juga menekankan bahwa ke depan, pembelajaran KKA dapat dikembangkan ke dalam intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler, termasuk lomba robotik dan teknologi tepat guna.
“Kita jangan sampai tertinggal. Dengan koding dan AI, guru bisa membantu siswa memahami teori dengan cara yang lebih nyata dan menyenangkan. Ini investasi untuk masa depan pendidikan kita,” ujarnya.
Langkah ini diharapkan dapat melahirkan generasi pelajar kota Bekasi yang bukan hanya cakap menggunakan teknologi, tetapi juga mampu menciptakan solusi inovatif melalui teknologi.