Kementerian Sosial Republik Indonesia gelar Rapat Koordinasi (Rakor) mengenai Sekolah Rakyat di auditorium Gedung Setda Kabupaten Bogor, Kamis, 13 Maret 2025. Rakor di pimpin langsung oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf.
Hadir dalam Rakor, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi beserta Kepala Daerah se Provinsi Jawa Barat salah satunya Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto yang didampingi Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Alexander Zulkarnaen, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Warsim, Bapelitbangda dan dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
Dalam paparannya, Mensos RI yang akrab disapa Gus Ipul berharap, Sekolah Rakyat ini menjadi target untuk Provinsi Jawa Barat. Akan dibangun 30 sekolah rakyat di Jawa Barat, untuk Kabupaten atau Kota masing masing satu.
Sekolah Rakyat ini menjadi diutamakan untuk keluarga miskin yang berdomisili di dekat sekolah rakyat tersebut. Untuk indikatornya akan ditentukan berdasarkan data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN).
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyambut baik dan akan segera di konsolidasikan kepada Bupati dan Wali Kota agar menentukan panlok sekolah rakyat tersebut.
“Lagi dikombinasikan semua untuk membandingkan satu dengan yang lain, tapi acuannya sekolah unggulan,” katanya.
Dedi menegaskan, akan segera dikoordinasikan bersama Bupati dan Wali Kota terkait sekolah rakyat itu, akan segera ditentukan lokasinya dan targetnya yakni memutus transmisi kemiskinan.
Senada dengan itu, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto juga menyambut baik program sekolah rakyat yang diharapkan bisa menjadi solusi terbaik untuk anak anak yang putus sekolah yang akan diwajibkan program 12 tahun belajar.
“ Kami kepala daerah di Jawa Barat akan membahas mengenai ini dan sesuai kriterianya, tinggal rapat kembali untuk menentukan titik lokasinya dan ajukan ke Provinsi Jawa Barat” Jelas Tri Adhianto dikutip bekasiguide.com pada Kamis, 13 Maret 2025.
Dengan adanya program sekolah rakyat ini, Tri mengaku program terbaik untuk masyarakat. Menurutnya, jika anak pengemis tidak perlu mengikuti jejak menjadi pengemis lagi.
“Si anak bisa bersekolah dengan berbagai kurikulum yang disadurkan di sekolah rakyat sehingga kata Gubernur Jawa Barat betul untuk memutus transmisi kemiskinannya,” tandasnya.