Hujan lebat disertai angin kencang pada Senin (21/10) sore turut menerjang 153 rumah di Kabupaten Bekasi. Ratusan rumah yang rusak itu berlokasi di dua desa dan kelurahan di sekitar Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur.
Meski menerjang ratusan rumah, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa maupun warga yang harus mengungsi akibat peristiwa ini. Namun kerusakan ini membuat kerugian materil bagi warga karena rumahnya rusak.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, Dody Agus mengungkapkan, dari hasil assessment, kerusakan terjadi di dua titik. Pertama, di kelurahan Sertajaya sebanyak 22 rumah rusak ringan dan 131 rumah di Desa Hegarmanah juga mengalami rusak ringan.
“Kejadian angin kencang dan hujan kemarin sore selain Stadion Wibawa Mukti, ada beberapa rumah terdampak. Laporan pak lurah setempat ada 22 rumah di Sertajaya dan 131 di Hegarmanah. Jadi genteng atapnya sebagian rusak,” ucap Dody di Cikarang Timur, Rabu, 23 Oktober 2024.
Menurutnya, peristiwa itu merupakan satu kesatuan dengan terjangan angin yang terjadi di Stadion Wibawa Mukti.
“Peristiwa ini rangkaian dari kejadian si stadion, jadi satu ke satuan,” terangnya.
Tidak ada korban jiwa maupun warga yang harus mengungsi dari peristiwa itu. Namun beberapa rumah warga baik atap hingga plafon rumah mengalami kerusakan. Usai kejadian, beberapa warga juga telah memperbaiki rumahnya. Kendati begitu, lanjut Dody, pendataan akan dilakukan untuk membuka kemungkinan melakukan perbaikan.
“Warga tidak ngungsi, sebagian sudah diperbaiki cuma beberapa atap aja yang turun sudah diperbaiki. Ada beberapa dapurnya yang rusak tapi kondisinya masih bisa dibuat tidur di rumahnya sendiri, gak harus ngungsi. Akan tetapi warga telah bersurat ke bupati tembusan ke BPBD, Dinsos, Baznas dan Disperkimtan untuk permohonan perbaikan,” tambah Dody.
Pihaknya tengah mengirim surat ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Diperkirakan puncaknya akan terjadi pada November mendatang.
“Terkait kejadian disini kami bersurat ke BMKG, terkait kecepatan angin dan sebagainya. menurut BMKG, kecepatan angin mencapai 49,8 kilometer perjam. Kurang lebih 3 menit kejadiannya. Kami kan acuannya dari BMKG ya. Dari BMKG itu bulan Oktober sudah masuk musim penghujan, nanti puncaknya di November Desember. Saat ini kami terus bersiaga juga memitigasi terkait kebencanaan,” imbuh Dody.
Dody juga menghimbau kepada masyarakat agat waspada saat musim peralihan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan. Masyarakat diminta dapat menjaga kebersihan lingkungan yang dapat memicu banjir.