Sembilan petani asal Kabupaten Bekasi telah melakukan audensi bersama Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta, pekan lalu. Audensi itu dilakukan untuk meminta penanganan terhadap permasalahan irigasi pertanian dibeberapa wilayah utara Kabupaten Bekasi, seperti Cibitung, Tambun Utara, Tambelang, Sukatani dan Sukakarya.
Salah satu petani, Aris mengatakan hasil dari audensi yakni Kementerian PUPR akan merealisasikan permohonan para petani untuk membongkar dan membangun pintu air Cikarang Bekasi Laut (CBL) yang berada diperbatasan kecamatan Cikarang Utara, Cikarang Barat dan Cibitung pada Maret 2025 mendatang.
“Untuk jangka pendek, Kementerian PUPR akan memperbaiki pintu air dalam waktu dekat menggunakan alat berat dan mengangkat lumpur pada intake Saluran Sekunder Srengseng di hulu dan di hilirnya guna menyelamatkan tanaman padi yang sudah ditanam,” katanya di Sukakarya, Selasa, 27 Agustus 2024.
Ia pun mengungkapkan bahwa gerakan ke Ditjen SDA Kementerian PUPR dan DPR RI ini dilakukan karena kecewa atas Pemerintah Kabupaten Bekasi yang belum memberikan solusi permasalahan irigasi kepada para petani di wilayah utara.
“Karna masalah ini tak kunjung terselesaikan dari Tahun 2009 sampai saat ini 2024 terhitung sudah 15 tahun lamanya miris rasanya dan sangat prihatin hingga persoalan ini kami Bawa ke tingkat DPR RI dan kementrian PUPR RI Ditjen SDA,” tambahnya.
Dua tahun terakhir, fenomena El Nino ditambah gangguan bendungan dan pendangkalan beberapa Saluran Sekunder (SS) memperparah kekeringan ribuan hektar persawahan warga, sehingga gagal tanam dan gagal panen. Salah satu yang krusial dan menjadi permasalahan bagi para petani adalah bendungan di sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL) yang berada perbatasan tiga kecamatan, yakni CIbitung, Cikarang Utara dan Cikarang Barat.
Sementara Pj Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi mengatakan berdasarkan hasil peninjauannya ke lapangan pada pekan lalu, pihaknya sudah meminta Perum Jasa Tirta (PJT) II Kabupaten Bekasi untuk menambah debit air.
“PJT sudah berkomitmen sudai siap untuk menambah air mulai hari ini. Karena kondisinya yang di pintu air talang CBL itu kurang suplai airnya,” tutur Dedy.
Selain itu, pihaknya jika penanganan sementara ini belum membuahkan hasil yang baik, pihaknya akan mengumumkan status tanggap darurat kekeringan. “Nanti setelah dinyatakan Surat Keputusan Bupati Bekasi terkait tanggap darurat bencana kekeringan baru kita lakukan, karena syarat alokasi BTT harus ada pernyataan bencana,” tandasnya.