Omset penjualan seragam sekolah selama memasuki tahun ajaran baru di Pertokoan Kranji Bekasi Barat Kota Bekasi menurun. Kondisi ini dikeluhkan sejumlah pedagang seragam yang berada di pasar tersebut.
Karyawan toko seragam, Maya (35) menyebutkan kondisi ini jauh berbeda jika dibanding tahun lalu. Selama tahun ajaran baru 2024 ini, omsetnya justru menurun drastis.
“Saya juga bingung ya, pokonya turun jauh banget, ada lah 40 persen turunnya,” kata Maya saat diwawancarai di tokonya di pasar Kranji, Senin, 08 Juli 2024 siang.
Ia menyebut, pendapatan bulanan di tokonya juga menurun. Tahun sebelumnya, keuntungan yang didapatkan dari penjualan seragam sekolah bisa tembus hingga Rp20 juta.
“Kalo tahun sebelumnya iya, kalo tahun ini ga nyampe kayaknya. Malah kadang-kadang minus ga dapet pelanggan,” ungkapnya.
Ia pun menduga, omset penjualannya turun disebabkan oleh adanya kebijakan sekolah yang mengharuskan orang tua siswa untuk beli seragam di sekolah.
“Katanya ada tambahan seragam juga di sekolah, jadi pada belinya di sekolah, Makanya kadang ada yang nanya kenapa ga boleh beli di luar, oh ga bisa itu udah kebijakan sekolah kayak gitu,” jelasnya.
Ia pun berharap, sekolah dapat mengubah kebijakannya kembali agar orang tua siswa diperbolehkan untuk membeli baju seragam di tokonya.
“Ya harapannya kalo bisa mah sekolah ga usah ngadain jualan seragam biar orang-orang beli di luar. Karena kebanyakan konsumen tuh bilang kalo beli di sekolah harganya lebih mahal,” tutupnya.