PLN mendorong penggunaan energi terbarukan yang jumlahnya cukup melimpah, sebagai jawaban makin minimnya produksi minyak mentah nasional.
Susiana Mutia, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (PLN UID Jabar) mengatakan bahwa peralihan penggunaan energi minyak bumi ke energi listrik melalui gerakan penggunaan electric vehicle dapat menjadi alternatif solusi permasalahan semakin menipisnya energy fosil.
“Perubahan gaya hidup masyarakat berbasis listrik melalui elektrifikasi transportasi dapat meningkatkan ketahanan energy nasional sekaligus sebagai dukungan atas Net Zero Emission 2060 karena lebih ramah lingkungan,” kata Susiana dalam keterangan resminya pada Selasa, 17 Oktober 2023.
Dalam rangka mempercepat terbangunnya ekosistem kendaraan listrik, PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat melalui program Jabar Smile saat ini telah melakukan kerja sama dengan GBescoot. Susiana mengatakan sinergi dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak dibidang Electric Vehicle ini adalah yang pertama untuk program Jabar Smile.
“Dengan semakin banyaknya alternatif penyedia kendaraan listrik diharapkan dapat mengakselerasi terwujudnya kemandirian dan ketahanan energi nasional melalui pemanfaatan energi bersih,” ujar Susiana.
Gbescoot merupakan suatu Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang bergerak dalam usaha bengkel konversi kendaraan listrik dengan merek Gbescoot Kit. Menurut Susiana, dengan adanya kerja sama dengan bengkel konversi ini akan mempermudah masyarakat untuk mengubah kendaraan berbahan bakar minyak nya menjadi lebih ramah lingkungan namun dengan tetap mempertahankan motor favoritnya.
Bagus Anugrah Wahyu Wibisono, pemilik Gbescootkit, menyampaikan apresiasinya atas dukungan PLN terhadap UMKM dan perkembangan kendaraan listrik.
“Kerja sama bundling produk melalui Program Jabar Smile ini sangat bermanfaat bahkan menaikkan kelas bagi UMKM seperti kami. Melalui pemasaran bersama, diharapkan semakin banyak masyarakat yang aware terhadap manfaat kendaraan listrik sehingga semakin banyak masyarakat yang mengubah motor konvensional ber- bahan bakar minyak menjadi motor listrik. berbasis baterai,” kata Bagus.
Bagus mengatakan bahwa sampai kini dia telah melakukan konversi berbagai jenis motor mulai motor-motor klasik hingga yang langka seperti Vespa dan Lambretta. Terkait biaya, Bagus menjelaskan bahwa biaya konversi motor mulai dari 18 juta hingga 25 juta tergantung spesifikasinya.
“Kami pernah melakukan konversi motor Lambretta Electric pertama di Indonesia dimana paket speed 80km/h dan jarak tempuh 80km”, terang Bagus.
Pelanggan GBescootkit sendiri berasal dari berbagai kota bahkan hingga luar pulau seperti pelanggan dari Aceh, Medan, Balikpapan, Surabaya, Jogja, Manado, Makassar , Maluku, Bali dan NTB. Bagus menceritakan bahwa kebanyakan pelanggan merasa puas setelah mengonversi motornya karena ada banyak manfaat menggunakan motor konversi.
“Salah satu pelanggan cerita bahwa kelebihan motor konversi yakni hemat biaya bahan bakar dibandingkan dengan motor bensin. Saya sebagai pengguna motor listrik pun juga merasakan hal sama. Konsumsi motor listrik untuk setiap 1 baterai yang diisi penuh hanya menghabiskan sekitar 1,8kwh atau Rp 2.800an dan bisa menempuh jarak sampai 70km, begitu juga soal maintenance yang sangat mudah, kendaraan tampak bersih dan bebas emisi karena tanpa oli dan bahan bakar,” terang Bagus.
Lebih lanjut, Susiana menambahkan bahwa perubahan gaya hidup lebih ramah lingkungan memerlukan langkah marathon dan dukungan semua pihak. Oleh karena itu, PLN membuka kerja sama dengan berbagai intitusi baik melalui kerja sama program Jabar Smile maupun bentuk lainnya.
“Kami siap berkolaborasi dan bergerak meningkatkan Electrifying Lifestyle di Jawa Barat dengan seluruh mitra kami. Harapannya, semoga apa yang kita lakukan, akan bermanfaat bagi masyarakat luas, para pelanggan, para mitra, dan juga PLN,” pungkas Susiana.