Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Kesehatan

RS Siloam Sepanjang Jaya Sosialisasikan Vaksin Dengue

×

RS Siloam Sepanjang Jaya Sosialisasikan Vaksin Dengue

Sebarkan artikel ini

Rumah Sakit (RS) Siloam Bekasi Sepanjang Jaya, Rawalumbu mensosialisasikan vaksin Dengue atau Demam Berdarah (DBD), Kamis (10/8/2023). RS Siloam Bekasi Sepanjangjaya menyampaikan edukasi terkait efektivitas dan keamanan vaksin dengue bagi warga masyarakat guna mencegah penyakit dan penularan DBD.

Diketahui, DBD atau biasa disebut dengue, adalah penyakit yang ditularkan vektor atau nyamuk aides aegypti dengan penularan tercepat di dunia. Dengue telah menjadi momok dari beberapa dekade di Indonesia, sehingga dinyatakan sebagai negara hiper-endemis dengue.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Doker Spesialis Penyakit Dalam, Reinaldo Alexander mengungkapkan, sepanjang tahun 2022, jumlah kasus dengue mencapai 143.266 kasus dengan jumlah kematian mencapai 1.237 kasus.

Selain membebani sektor kesehatan, penyakit itu, kata dia, tentu juga mengancam aspek sosial dan ekonomi masyarakat. (Kemenkes 2023).

“Vaksinasi menjadi salah satu upaya pencegahan terhadap penyakit. Secara umum, vaksin dianggap sebagai terobosan mutakhir di dunia kesehatan karena dapat menyelamatkan nyawa manusia. Dengan vaksin juga, akan membantu mencegah gejala sakit berat dan mengurangi beban pelayanan tenaga medis,” ujar dr. Reinaldo kepada awak media, Kamis (10/08/2023)

Ia menilai, dengan memberikan edukasi vaksin Dengue kepada masyarakat bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan terhadap penyakit demam berdarah.

“Dan ini diharapkan juga nantinya akan membantu masyarakat untuk melakukan pencegahan demam berdarah dengan melakukan vaksinasi sebagai pencegahan penyakit,” imbuhnya.

Sementara, Dokter Spesialis Anak, dr Carla Pusparani menambahkan, adapun manfaat vaksin dengue terhadap anak yakni membentuk antibodi agar anak tidak kembali terjangkit DBD.

“Intinya, vaksin dengue ini juga tidak sembarangan bisa diberikan oleh anak. Jadi yang diutamakan adalah anak yang pernah terjangkit DBD. Jadi, jika ada orangtua yang mau memberikan vaksin dengue ini kepada anak harus cek laboratorium terlebih dahulu,” paparnya dalam kesempatan yang sama.

Terakhir, ia pun mengajak warga masyarakat untuk mulai aware dan melakukan pencegahan DBD, dimulai dari pola hidup sehat, menerapkan 3M (menutup, menguras dan mengubur) dan aktivitas pencegahan lainnya yang berpotensi menjadi sarang nyamuk DBD.

“Dan semoga, warga masyarakat juga mulai aware untuk melakukan vaksin dengue yang sudah lulus BPOM guna pencegahan yang lebih maksimal,” pungkasnya. (bams)

Example 120x600
Kesehatan

“PABC biasanya terjadi pada wanita reproduktif. Pengobatan bisa dengan kemoterapi atau kalau mau paling aman ya operasi. Tapi itu harus dikonsultasikan dengan dokter anestesi dulu, supaya obat bius yang diberikan bisa dipastikan aman untuk bayi yang ada di kandungannya. Bisa dilakukan setelah usia kandungan 3 bulan lebih,” kata Aida.