BEKASI – Presiden PKS H. Ahmad Syaikhu, me-launching Buku ‘Basiimah Berdamai dengan Sunyi’ di Islamic Centre, Bekasi, Kamis (22/06/2023). Buku ini berkisah perjuangan seorang disabilitas rungu dan keluarganya, sehingga berprestasi dalam keterlibatan penyusunan Alquran Isyarat.
“Prestasi yang luar biasa. Bukan hanya sukses di dunia ini, tetapi insyaAllah sampai nanti di akherat,” katanya.
Syaikhu mengisahkan baru saja ada sosok Putri Ariani, sosok disabilitas yang mengejutkan dunia melalui prestasinya. Sosok putri asal Indonesia, yang menurut orang berkekurangan, tetapi justru memiliki prestasi yang hebat.
“Di Bekasi sekarang ada. Basiimah yang masih muda, memiliki keterbatasan pendengaran, namun memiliki prestasi dalam penerbitan Alquran isyarat,” katanya.
Acara launching buku ditandai juga dengan diskusi terkait buku. Sosok Basiimah ditulis dari sisi perjuangan yang berdamai dengan sunyi. Demikian juga model perjuangan orangtuanya, Heri Koswara dan Nur Indah Harahap, dalam mendidik Basiimah.
Di bagian lain, Kementrian Agama RI belum lama mentashih Alquran Bahasa Isyarat. Hal yang menjadikan kerinduan kaum disabilitas rungu mulai terobati. Memiliki Alquran Isyarat.
Prestasi pencetakan Alquran Isyarat menjadi momen pengobat kerinduannya. Perjuangan tim bentukan Kementrian Agama RI melalui LPMQ (Lembaga Pentashihan Mushaf Alquran) berjibaku menetapkan bagaimana mengisyaratkan kosa kata dalam Alquran. Isyarat inilah kemudian ditashih dan ditetapkan.
Ada sosok luabiasa di balik prestasi Alquran Isyarat ini. Dialah Amatullah Basiimah. Sosok remaja tunarungu yang dengan prestasinya dilibatkan dalam pentashihan.
Sosok inilah yang kemudian ditulis dalam Buku “Berdamai dengan Sunyi”. Satu keadaan yang oleh kebanyakan orang dianggap sebagai kekurangan, namun oleh Basiimah menjadi justru kekuatan dalam berkolaborasi dengan Alquran.
Buku Amatullah Basiimah Berdamai dengan Sunyi ini mengupas perjuangan sosok pejuang disabilitas. Perjalanan yang penuh liku dan tantangan, sejak kecil sampai remaja dan bahkan sampai Basiimah menikah. Buku ini diterbitkan oleh Yayasan Mitra Insani.
Buku yang bisa menjadi pendamping para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Mungkin sama, saat awal orang tua mengetahui anaknya memiliki kekurangan. Down. Menyesali. Atau juga berjuangan semaksimal mungkin. Tapi, Basiimah? Orangtuanya, berhasil melampaui penyesalan dan mengubahnya dengan rasa syukur. Apa dan bagaimananya, ada di buku ini.
“Orangtuanya bisa mendampingi anak dengan disabilitas tuli dan meraih prestasi gemilang,” kata H. Amin Idris, ketua Panitia Bedah Buku.
Acara bedah buku yang ditulis bersama Amin Idris, Zaenal Arifin, Imran Nasution dan Chotim Wibowo ini menampilkan testimoni Amatullah Basiimah. Juga pemaparan perjalan dan perjuangannya oleh Nur Indah Harahap S Kom, SSi yang juga ibundanya. Juga perjuangan Heri Koswara dalam membimbing Basiimah.
Kemudian pakar psikologi Lisnani Sukaidawati, MSi, S Sos, AMD Kes, CFC, FOCCT, NNLP, menyampaikan apresiasi atas prestasi orangtua dalam mendidik dan membimbing Basiimah. Bisa mengesampingkan kekurangan menjadi keikhlasan menerima ketentuan Allah. (Chotim)